Hasil Lengkap Capaian KTT Asia Afrika 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika dalam memperingati 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) memberi pesan bahwa masih ada ketidakseimbangan di dunia. Oleh karena itu masalah-masalah tersebut perlu diatasi melalui kerjasama sesama anggota KAA.
“KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) telah mengirimkan pesan kepada dunia bahwa masih ada ketidakseimbangan di dunia, jauh dari keadilan dan jauh dari kedamaian. Dalam hal ini, Dasa Sila Bandung tetap relevan dalam konteks hari ini,” kata Presiden Joko Widodo seperti tertuang aacc2015.id, Jumat (24/4) setelah dia membacakan pidato penutupan KAA 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Menurut dia, KTT Asia Afrika telah menghasilkan tiga dokumen penting yaitu Pesan Bandung, Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika, dan Deklarasi mengenai Palestina. Ketiga deklarasi tersebut. Namun ia mengatakan, hasil-hasil ini masih perlu tindak lanjut. Jokowi menambahkan, sidang KTT Asia Afrika telah berhasil menyusun langkah nyata untuk menindaklanjuti kerjasama secara konkrit. Hal itu tercantum dalam Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika.
Ia mengatakan, KTT Asia Afrika 2015 merupakan salah satu forum antar-pemerintahan terbesar di dunia di luar PBB, yang dihadiri oleh negara-negara Asia, Afrika, dan beberapa negara peninjau.
Suara yang disampaikan dalam konferensi ini adalah suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia-Afrika. “Oleh sebab itu, suara dan keputusan kita tidak dapat diabaikan oleh siapa pun. Dalam konferensi ini, kita sepakat untuk menggelorakan kembali inti perjuangan Selatan-Selatan, yaitu kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas negara-negara Asia-Afrika,” kata Jokowi.
Berikut ini adalah poin-poin keterangan Presiden Joko Widodo tentang hasil yang dicapai oleh Indonesia sepanjang penyelenggaraan KTT Asia Tenggara.
Tiga Dokumen Kesepakatan:
- Pesan Bandung 2015
- Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika; dan
- Deklarasi mengenai Palestina
Sidang telah mengirimkan pesan kepada dunia bahwa:
- Kondisi kehidupan dunia masih tidak seimbang, jauh dari keadilan dan jauh dari kedamaian.
- Oleh karena itu, Bandung Spirit masih sangat relevan dengan konteks kekinian.
Hasiil-hasil Sidang KTT:
- menyusun langkah nyata untuk menindaklanjuti kerjasama secara konkrit,
- sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika.
- Menyusun Kerangka Operasional untuk mekanisme pemantauan.
- Para Menteri Luar Negeri diminta untuk melakukan pertemuan dua tahun sekali di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
Kesepakatan lain:
- Menetapkan 24 April sebagai Hari Asia Afrika
- Menetapkan Bandung sebagai Ibukota Solidaritas Asia Afrika
- Mendukung berdirinya Asian-African Centre.
- pentingnya penguatan kerjasama Selatan-Selatan melalui inisiatif dan program pengembangan kapasitas dan kerja sama teknis.
- negara-negara di sekitar ekuator mempunyai peran sentral dalam penguatan kerjasama Selatan-Selatan ini.
Perhatian Khusus pada Palestina:
- diadopsinya Deklarasi Khusus mengenai Palestina,
- dukungan peserta bagi kemerdekaan Palestina juga sangat kuat dan siap untuk membantu pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan bagi Palestina
Kegiatan Penting Lain:
- Untuk mendekatkan kalangan swasta kedua kawasan, telah diadakan Asia Africa Business Summit. Salah satu keputusan Business Summit adalah pendirian Asia-Africa Business Council yang berkedudukan di Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh lebih 600 orang.
- Di saat yang sama, Indonesia juga menjadi tuan rumah World Economic Forum –East Asia. Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 200 orang.
- Terdapat pula pertemuan antara Parlemen Asia Afrika. Pertemuan ini baru pertama kalinya diadakan. Pertemuan ini dihadiri oleh 200 peserta dari 31 negara.
- Selama KTT berlangsung, juga diadakan Pameran mengenai pengembangan kapasitas SDM yang telah dilakukan Indonesia. Dapat saya sampaikan bahwa sejauh ini Indonesia telah memberikan pelatihan kepada ribuan orang dan 99 Negara
- Presiden Jokowi melakukan 15 Pertemuan Bilateral (Palestina, Kamboja, Thailand, Iran, Swaziland, Bangladesh, Madagaskar, Mesir, Vietnam, Nepal, Zimbabwe, DPR Korea, dan Timor Leste).
Hasil Pertemuan Bilateral:
- dengan Tiongkok, disepakati target perdagangan USD 150 milyar, dan ditandatangani kerjasama antara BUMN Indonesia dengan National Development and Reform Commission of the People’s Republic of China mengenai Jakarta Bandung High Speed Rail.
- dengan Jepang, disepakati pembentukan Maritime Forum untuk menindaklanjuti kerjasama di bidang maritim dan kerjasama investasi yang berorientasi ekspor.
Pertemuan dengan Negara-negara OKI:
- menyelesaikan tiga tantangan utama umat Islam saat ini, yaitu Palestina, terorisme, serta konflik internal dan eksternal.
- membentuk Task Force/Contact Group untuk membangun kerangka kerja komunikasi penyelesaian masalah.
- negara-negara OKI menyampaikan harapan besar kepada Indonesia untuk memainkan peran penting dalam mengatasi masalah-masalah dunia Islam.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...