Hasil Sementara Pemilu Belanda: Partai Anti Muslim Kalah
THE HAGUE, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada hari Rabu mengklaim kemenangan pada pemilu parlemen mengungguli kandidat anggota parlemen anti-Islam Geert Wilders, yang sempat diperkirakan akan unggul di tengah bangkitnya kekuatan populisme di Eropa.
Hasil sementara dengan lebih dari setengah suara yang dihitung mengisyaratkan pihak Rutte memenangkan 32 kursi dari 150 kursi legislatif, 13 lebih banyak dibandingkan yang diperoleh partai Wilders, yang hanya berada tempat ketiga dengan 19 kursi. Yang menanjak adalah CDA Kristen Demokrat yang mengklaim memperoleh 20 kursi.
Menyusul keputusan rakyat Inggris meninggalkan Uni Eropa lewat referendum dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, "Belanda berkata 'Whoa!' kepada jenis populisme yang salah, " kata Rutte, yang kini siap untuk masa jabatan ketiga sebagai perdana menteri.
"Kita ingin tetap pada hal yang kita miliki - aman dan stabil dan makmur," tambah Rutte.
Wilders, yang berkampanye dengan janji radikal untuk menutup perbatasan bagi pendatang dari negara-negara Muslim, menutup masjid, melarang Quran dan membawa Belanda keluar dari Uni Eropa, telah menegaskan bahwa apa pun hasil pemilu, jenis politik populis dirinya dan orang lain di Eropa tidak akan hilang.
"Rutte belum melihat bagian belakang saya," kata Wilders setelah hasil yang mengecewakannya itu.
Partainya, Party for Freedom meraih 24 kursi pada 2010 sebelum tenggelam ke 15 pada tahun 2012, dan jumlah yang diperolehnya hari Rabu menunjukkan ia didukung oleh sekitar 12 persen dari pemilih, jauh lebih sedikit daripada yang diperoleh partai populis di Inggris dan Amerika Serikat.
"Itu bukan 30 kursi yang kita harapkan," kata Wilders kepada wartawan, Kamis pagi, menambahkan bahwa ia sebenarnya menginginkan partainya yang terbesar.
Prancis dan Jerman akan melaksanakan pemilu tahun ini di mana kandidat kanan berharap akan membawa pengaruh.
Presiden Prancis Francois Hollande mengucapkan selamat kepada Rutte atas keberhasilan nya yang menurutnya merupakan "kemenangan yang jelas melawan ekstremisme."
Editor : Eben E. Siadari
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...