Hasil Sidang FOMC Buat Rupiah Menguat 63 Poin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat 63 poin menjadi Rp 13.756 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.819 per dolar AS.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mencatatkan kenaikan terhadap dolar AS setelah hasil sidang dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Desember nanti.
"Usai rilis dari sidang FOMC yang menunjukan sebagian besar peserta mendukung kenaikan suku bunga bisa dipenuhi pada saat pertemuan berikutnya pada Desember merupakan salah satu kepastian yang selama ini dinanti pelaku pasar uang," katanya.
Ia menambahkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia ke depannya yang berpotensi mengalami akselerasi seiring dengan gencarnya pemerintah mengeluarkan paket kebijakan menambah faktor positif bagi nilai tukar rupiah.
"Kendati demikian, laju rupiah masih terbatas karena pelaku pasar juga menanti penerapan kebijakan pemerintah, jika hasilnya sesuai maka potensi rupiah menguat kembali terbuka," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa kabar FOMC itu mendorong investor pasar uang melikuidasi posisi dolar AS. Secara umum, FOMC mengukuhkan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Desember namun dengan laju kenaikan yang bertahap.
"Pelemahan dolar AS berlanjut di sesi Asia sehingga menguatkan mata uang utama yang lain serta produk komoditas seperti emas dan minyak mentah," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.787 dibandingkan Rabu (18/11) di posisi Rp 13.763 per dolar AS. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...