Hasil Ujicoba Vaksin Ebola Dinyatakan Efektif
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Organisasi kesehatan dunia WHO, memuji hasil ujicoba vaksin ebola, yang terbukti memberi perlindungan seratus persen, pada saat dilakukan ujicoba di Guinea.
WHO mengatakan, dunia saat ini dekat sekali dengan penemuan vaksin, yang akan mampu melawan penyakit mematikan itu secara efektif.
"Ini adalah hadiah Guinea ke Afrika Barat dan dunia," kata Dr Sakoba Keita, koordinator nasional Guinea untuk respon ebola. "Ribuan relawan dari Conakry dan daerah lainnya dari Lower Guinea, dan banyak dokter Guinea, manajer data dan penggerak masyarakat, telah memberikan kontribusi untuk menemukan garis pertahanan terhadap penyakit yang mengerikan ini. "
"Metode vaksinasi cincin, telah diadopsi untuk uji coba vaksin ini, didasarkan pada strategi pemberantasan cacar," kata John Arne-röttingen, Direktur Divisi Penyakit Infeksi Pengendalian di Norwegia Institut Kesehatan Masyarakat dan Ketua Pengarah Kelompok Studi.
Dengan memvaksinasi semua orang, yang telah berhubungan dengan orang yang terinfeksi, kata John, akan menghentikan penyebaran virus lebih lanjut. Strategi ini telah membantu kami dalam menghentikan penyebaran penyakit ebola di Guinea.
Tes uji vaksinasi Guinea dimulai pada masyarakat yang terkena dampak pada tanggal 23 Maret 2015, untuk mengevaluasi efikasi, efektivitas dan keamanan dosis tunggal vaksin VSV-EBOV dengan menggunakan strategi vaksinasi cincin.
Sampai saat ini, lebih dari 4 000 kontak dekat dari hampir 100 pasien ebola, termasuk anggota keluarga, tetangga, dan rekan kerja, telah secara sukarela berpartisipasi dalam tes tersebut.
Vaksin ini, diujicobakan terhadap ribuan orang, segera sesudah seorang yang dekat dengan mereka terjangkit ebola. Setelah sepuluh hari, tak ada dari mereka yang terjangkiti.
" Uji tes vaksin juga dilakukan pada pekerja garis depan," kata Bertrand Draguez, Direktur Medis Doktor Without Border. "Orang-orang ini telah bekerja tanpa lelah dan menempatkan kehidupan mereka pada risiko setiap hari untuk merawat orang sakit. Jika vaksin ini efektif, kata Bertrand, maka kita sudah melindungi mereka dari virus. Dengan khasiat yang tinggi tersebut, semua negara yang terkena dampak harus segera memvaksinasi semua pekerja garis depan untuk melindungi mereka
WHO menyatakan, penemuan ini akan "mengubah banyak hal" sedangkan para ahli menyebutnya sebagai "luar biasa".
Ujicoba ini, dipusatkan pada vaksin VSV-EBOV, yang dimulai oleh Badan Kesehatan Umum di Kanada, dan kemudian dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck.
Pengembangannya, dilakukan dengan mengkombinasikan fragmen virus ebola dengan virus lain, yang lebih aman untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar tahan terhadap ebola.
Vaksin ini belum diberi izin, tetapi persiapan sedang dilakukan untuk mengedarkan vaksin ini secara luas.
Lebih dari sebelas ribu orang meninggal dunia sejak terjadinya wabah ebola di Guinea pada bulan Desember 2013. (bbc.com/who.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...