WWF Dorong Program Iklim Berbasis Kearifan Lokal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia mendorong program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis kearifan lokal bersama forum pemangku kepentingan (Multistakeholder Forum/MSF), seperti di Provinsi Papua.
"Melalui lokakarya ini diharapkan Kabupaten Asmat juga akan terbentuk MSF Asmat, seperti di Kabupaten Mimika, sekaligus membahas visi, misi, strategi, struktur organisasi, dan pemilihan isu strategis," kata Direktur Program Papua WWF Indonesia, Benja V Mambai, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (2/8).
Menurut WWF Indonesia, pada Juli 2015 telah dilaksanakan lokakarya pembentukan MSF untuk program adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim di Kabupaten Asmat.
Dalam lokakarya tersebut hadir sebagai undangan sekaligus peserta keterwakilan dari institusi pemerintah terkait, lembaga masyarakat adat, wakil Forum Rumpun Adat (FAR), serta wakil dari institusi keagamaan.
Lokakarya itu telah menghasilkan kesepakatan bersama pembentukan MSF Kabupen Asmat dan penetapan visi, misi, kepengurusan, dan program kerja.
MSF Kabupaten Asmat menyepakati pembentukan empat satuan tugas, yaitu advokasi kebijakan pengelolaan hutan dan wilayah pesisir; pendidikan dan kampanye pengelolaan dan pelestarian hutan; pengembangan alternatif usaha untuk peningkatan pendapatan masyarakat; serta monitoring (pemantauan) dan evaluasi.
MSF juga telah menetapkan 12 isu strategis program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Asmat yang mencakup muatan kearifan lokal masyarakat adat, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam implementasi program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di daerah.
Kondisi kawasan dan kearifan budaya menjadi alasan utama, sekaligus dasar pentingnya dilakukan pembentukan MSF.
WWF Indonesia-Papua Program bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) dan Indonesia Forest and Climate Support (IFACS) mendukung strategi rendah emisi, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim melalui pendekatan multipihak dengan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam melaksanakan kerja konkret untuk mengurangi laju perubahan iklim.
Program adaptasi dan migitasi perubahan iklim tersebut dikembangkan melalui pendekatan MSF yang merupakan sarana untuk berkoordinasi dan berkomunikasi oleh semua pihak dalam pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan berkelanjutan.
Forum ini dibentuk sebagai kekuatan dari semua pemangku kepentingan (masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta), agar dapat berkontribusi secara optimal untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim. Salah satu implementasi pembentukan MSF ini dilakukan di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. (Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...