Hatta Rajasa Komentari Tantangan Kabinet Kerja
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Mantan menko perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pelambatan perekonomian global akan menjadi salah satu tantangan bidang ekonomi bagi Kabinet Kerja dalam beberapa tahun mendatang.
"Apa yang kita akan hadapi lima tahun ke depan tidaklah mudah, pasalnya ekonomi global akan kembali mengalami pelambatan, dan ini tentu saja akan berdampak ke dalam negeri," kata Hatta dalam akun twitter pribadi yang dipantau di Jakarta, Senin (27/10).
Hatta menjelaskan pelambatan ekonomi tersebut, dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dari tren tinggi menjadi moderat, apalagi pada 2014 diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar 5,3 persen.
"Untuk itu, pemerintah harus mengambil langkah kebijakan yang serius agar tidak tergelincir pada pertumbuhan ekonomi rendah," kata Hatta yang mundur dari jabatan Menko Perekonomian untuk menjadi cawapres dalam pemilu presiden.
Ia mengatakan tantangan lainnya yang dihadapi oleh Kabinet Kerja adalah terkait penggabungan, pemisahan, penambahan dan pengurangan nomenklatur kementerian yang bisa menimbulkan masalah baru.
"Tentu maksudnya baik, tapi masalahnya pada akselerasi, karena kementerian baru atau penggabungan biasanya menjadi complicated karena menyangkut anggaran, manusia dan budaya kerja," kata Hatta.
"Saya berpandangan, sebagai warga bangsa, kita harus selalu bersikap optimis terhadap perjalanan bangsa kita dan berilah kesempatan kepada kabinet ini untuk bekerja," ujar Hatta yang telah bekerja selama 14 tahun di pemerintahan.
Mengenai perkembangan politik, Hatta yang masih aktif menjabat sebagai Ketua Umum PAN, meminta Koalisi Merah Putih untuk bekerja keras bagi rakyat dengan menjadi kekuatan penyeimbang pemerintah, serta menjalankan fungsi pengawasan.
"Dengan begitu masing-masing pihak (pemerintah dan DPR) akan bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Rakyatlah yang harus kita menangkan," katanya.
Hatta juga menambahkan kondisi perpolitikan nasional yang makin kondusif akhir-akhir ini telah menunjukkan adanya perkembangan demokrasi yang makin matang dan para pemimpin negeri telah memahami arti kebangsaan.
"Memang begitulah semestinya, ada masanya kita berkompetisi, ada masanya kita bersatu kembali untuk membangun negerti yang kita cintai," katanya. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...