Hendra/Ahsan Terburu-buru Sehingga Terdepak dari Tiongkok
FOUZHOU, SATUHARAPAN.COM – Hendra Setiawan, pebulu tangkis ganda putra Indonesia mengakui dia dan rekannya, Hendra Setiawan terpaksa harus tersingkir di babak II kejuaraan bulu tangkis Thaihot China Open (Tiongkok Terbuka) 2015 karena bermain terburu-buru.
“Kami memang banyak melakukan kesalahan. kami bermain terburu-buru," kata Hendra setelah dia dan rekannya, Mohammad Ahsan tumbang dari pasangan tuan rumah, dari pasangan putra Wang Yilv/Zhang Wen dalam pertandingan selama 43 menit dengan skor 21-15, 11-21, 14-21, hari Kamis (12/11) di Haixia Sports Center, Fouzhou, Tiongkok.
"Kami bukan kalah karena serangan lawan. Tapi, kami kalah karena kesalahan kami sendiri. Banyak bola kami yang keluar," kata Ahsan.
Pasangan Indonesia yang menempati peringkat dua dunia itu bermain mulus dan merebut set pertama 21-15.
"Waktu set pertama, mungkin lawan masih menyesuaikan diri karena kami belum pernah bertemu mereka," kata Ahsan.
Namun, Hendra/Ahsan tersusul setelah mencapai skor imbang 4-4 pada set kedua. Wang/Zhang terus memimpin 7-4, 8-6, 10-7, 12-9, hingga set kedua berakhir 21-11.
Hendra/Ahsan bermain antiklimaks pada set ketiga yang merupakan set penentuan. Ganda putra Merah-Putih itu tertinggal sejak awal game ketiga 0-2, 3-7, 5-10, 9-15, hingga 14-21.
Nasib serupa dialami ganda putri pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari tumbang pada pertandingan putaran kedua
"Namanya permainan, kadang kami merasa bisa langsung fokus dan enak bermain. Tapi, kami juga terkadang bermain seperti sekarang dengan pukulan tidak bagus dan tidak taktis," kata Nitya.
Greysia/Nitya kalah dari pasangan putri tuan rumah Tang Yuanting/Yu Yang dalam pertandingan selama 34 menit dengan skor 10-21, 16-21.
Pasangan putri Indonesia itu langsung tertekan oleh Tang/Yu pada awal set pertama 0-4, 4-11, 5-13. Greysia/Nitya tidak mampu memperkecil kekalahan dan terus tertinggal 8-18 hingga set pertama berakhir 10-21.
"Pukulan bola kami kurang bertenaga sehingga sulit untuk mengatur penempatan bola. Sedangkan pukulan Tang Yuanting justru kencang. Mereka juga mudah mengembalikan bola-bola serangan kami," kata Nitya.
Pasangan Indonesia yang menempati peringkat tiga dunia itu berusaha menyamakan kedudukan pada awal hingga pertengahan set kedua 2-2, 5-5, 6-6, 7-7, dan 9-9. Tapi, Greysia/Nitya tidak mampu melampaui perolehan poin Tang/Yu dan kalah 16-21. (badmintonindonesia.org)
Editor : Bayu Probo
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...