Hidayat: Cuitan SBY Agar Indonesia Bebas dari Berita Hoax
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan cuitan melalui Twitter yang disampaikan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu agar Indonesia bebas dari berita hoax.
“Secara fisik kan yang ingin beliau (SBY) tekankan adalah agar Indonesia terbebas dari berita hoax dan agar tidak ada yang kemudian menyebar berita bohong, berita fitnah, berita kebencian,”kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (23/1).
Sebelumnya, kata Hidayat pemerintah berencana membentuk Badan Cyber Nasional (BCN) untuk memperkuat pertahanan cyber Indonesia mencegah serangan-serangan dari jaringan komputer yang dilakukan pihak manapun.
“Apa yang beliau (SBY) prihatinkan sesungguhnya kan juga keprihatinan dari Pak Jokowi. Pak Jokowi bahkan menyampaikan tentang keharusan Indonesia terbebas dari hoax, dan bahkan akan membentuk Badan Cyber Nasional. Dan bahkan dibentuk juga masyarakat anti hoax," kata dia.
“Menurut saya sih intinya kedua presiden kita ini sama yaitu bagaimana menyelamatkan Indonesia dari hoax. Dan memang kita semua harus berkomitmen tidak menjadi bagian dari penyebar hoax. Karena memang suatu pihak, demokrasi menghadirkan kritik, tapi kritik juga memang seharusnya tetap diperbolehkan, dan agar tidak menjadi hoax, kritik itu betul-betul berdasrkan data, kejujuran," dia menambahkan.
Hidayat berpendapat bahwa cuitan SBY adalah berkomitmen untuk membebaskan Indonesia dari hoax.
“Jadi menurut kami, tidak menjadi masalah apa yang disampaikan Pak SBY, karena sesungguhnya apa yang disampaikan beliau itu juga intinya adalah komitmen dari Pak Jokowi, komitmen dari kita semua untuk membebaskan Indonesia dari hoax,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai cuitan SBY itu menandakan dengan keprihatian kondisi bangsa ini.
“Iya itu kan keprihatinan beliau (SBY) terhadap kondisi sekarang. Kondisi tentang fitnah tentang hoax ini kan semakin merajalela. Ini kan bentuk keprihatinan. Bagus kan kalau disampaikan masa enggak boleh," kata dia.
Selain itu, kata Syarief bahwa untuk mengatasi masalah fitnah hoax itu tugas pemerintahan.
“Itu bagian dari tugas pemerintah untuk mengatasi menyangkut masalah fitnah hoax dan sebagainya karena yang memiliki kekuasaan kan Pemerintah," kata dia.
“Kami Partai Demokrat berada diluar pemerintahan. Jadi tentunya jalurnya kesana atau ke DPR. Komisi terkait, itu aja. Kecuali kalau kami partai pemerintah bisa disampaikan langsung," dia menambahkan.
Sebelumnya mantan Presiden SBY mengeluarkan cuitan pada Twitter pribadinya terkait kondisi negara dan bangsa. Di akhir cuitannya, tertulis *SBY* atau tanda bahwa cuitan ditulis langsung oleh SBY.
“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*," demikian cuitan tersebut.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...