Hitunglah Berkat-Nya!
SATUHARAPAN.COM Ketika remaja saya pernah berpikir bahwa perkawinan adalah hal yang sulit. Pengamatan membawa saya kepada kesimpulan ini hingga saya tak ingin menikah muda. Waktu berjalan dengan cepat dan saya menikah pada usia 28 tahun.
Saya berharap tidak bertemu dengan kekecewaan di dalamnya. Namun, apa yang terjadi? Tahun pertama perkawinan adalah masa penyesuaian yang sangat berat. Saya hampir menyerah dan menuduh Tuhan tidak adil. Saat itu saya mengerti kenapa banyak pasangan bercerai pada tahun pertama perkawinan mereka.
Saat keputusasaan menghimpit, saya sempat berdoa sampai sebuah suara yang lembut tiba-tiba terdengar di telinga dan memerintahkan saya untuk mengambil pena serta selembar kertas, lalu saya harus menuliskan daftar berkat-berkat Tuhan yang telah saya terima di sepanjang hidup. Kemudian di halaman belakangnya saya harus menuliskan daftar hal-hal mengecewakan yang pernah saya alami.
Betapa mengejutkan ternyata berkat Tuhan jauh lebih banyak dari kemalangan yang saya terima. Saya memohon ampun dan berjanji tidak akan mengeluh lagi.
Lagi pula, kesulitan yang kita alami adalah berkat yang menumbuhkan iman kita.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...