Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:33 WIB | Rabu, 18 Desember 2024

Hizbullah Lebanon Akui Rute Pasokan Senjata Melalui Suriah Terputus

Kelompok Hizbullah berharap pemberontak Suriah tidak menjalin hubungan dengan Israel, dan mengizinkan aliran senjata dilanjutkan.
Hizbullah Lebanon Akui Rute Pasokan Senjata Melalui Suriah Terputus
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, memberikan pidato di televisi pada 14 Desember 2024. (Foto: tangkapan layar Press TV)
Hizbullah Lebanon Akui Rute Pasokan Senjata Melalui Suriah Terputus
Seorang pria menginjak potret pemimpin Hizbullah yang terbunuh, Hassan Nasrallah, dan mendiang jenderal Iran, Qassem Soleimani, saat warga Suriah menjarah kedutaan besar Iran di ibu kota Damaskus pada 8 November 2024. (Foto: dok. AFP/Omar Haj Kadour)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala Hizbullah Lebanon, Naim Qassem, mengakui pada hari Sabtu (14/12) bahwa kelompok teror Lebanon itu telah kehilangan rute pasokan senjatanya melalui Suriah setelah penggulingan rezim Bashar al Assad hampir sepekan yang lalu oleh serangan pemberontak yang luas.

Qassem tidak menyebut nama Assad dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, dan mengatakan kelompok itu "tidak dapat menilai kekuatan baru ini sampai mereka stabil" dan "mengambil posisi yang jelas," tetapi mengatakan dia berharap bahwa rakyat dan pemerintah Lebanon dan Suriah dapat terus bekerja sama.

"Ya, Hizbullah telah kehilangan rute pasokan militer melalui Suriah pada tahap ini, tetapi kehilangan ini merupakan detail dalam pekerjaan perlawanan," kata Qassem. "Rezim baru dapat datang dan rute ini dapat kembali normal, dan kita dapat mencari cara lain," tambahnya.

Suriah menyediakan rute darat bagi pelindung Hizbullah, Iran, untuk mengirim konvoi senjata ke Lebanon. Konvoi semacam itu sering menjadi sasaran serangan udara Israel tetapi kelompok teror itu mampu mempersenjatai diri secara besar-besaran.

Hizbullah mulai melakukan intervensi di Suriah pada tahun 2013 untuk membantu Assad menumpas pemberontak yang berusaha menggulingkannya saat itu. Pekan lalu, saat pemberontak mendekati Damaskus, kelompok itu mengirim petugas pengawas untuk mengawasi penarikan pasukannya dari sana.

Lebih dari 50 tahun pemerintahan keluarga Assad kini telah digantikan dengan pemerintahan sementara yang dibentuk oleh Hayat Tahrir al-Sham, mantan afiliasi al-Qaeda yang mempelopori serangan pemberontak.

Pimpinan Hizbullah itu juga mengatakan bahwa para penguasa baru Suriah seharusnya tidak mengakui negara tetangga Israel atau menjalin hubungan dengannya. "Kami berharap partai baru yang berkuasa ini akan melihat Israel sebagai musuh dan tidak menormalisasi hubungan dengannya," kata Qassem.

Pimpinan pemberontak Suriah, Ahmad al-Sharaa, yang lebih dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed al-Glani, mengatakan pada hari Sabtu (14/12) bahwa Israel "tidak punya alasan lagi" untuk melakukan serangan udara di Suriah dan bahwa serangan IDF baru-baru ini di tanah Suriah telah melewati batas merah dan mengancam eskalasi di wilayah tersebut.

Namun, ia mengatakan kelompoknya tidak mencari konflik lebih lanjut di wilayah tersebut.

Hizbullah mulai melancarkan serangan lintas batas ke Israel dari Lebanon sehari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan menembakkan roket dan pesawat nirawak ke komunitas perbatasan dan pos militer, yang menyebabkan sekitar 60.000 warga Israel mengungsi dari rumah mereka di wilayah utara negara itu.

Pendahulu Qassem, Hassan Nasrallah, tewas pada akhir September 2024 oleh serangan udara Israel di Beirut, saat Israel meningkatkan serangannya melawan Hizbullah, yang akhirnya melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.

Pada akhir November, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang secara umum telah dilaksanakan, meskipun ada beberapa serangan udara oleh Israel terhadap operasi Hizbullah di tengah dugaan pelanggaran gencatan senjata.

Menurut data IDF, sejak Oktober 2023 pasukan Israel menyerang lebih dari 12.500 target Hizbullah, termasuk 1.600 pusat komando dan 1.000 depot senjata.

Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kelompok teror itu yakin jumlah pejuangnya yang terbunuh oleh Israel tahun lalu dapat mencapai 4.000 orang, sebagian besar dari mereka tewas selama dua bulan terakhir pertempuran yang semakin intensif. Sumber tersebut mengutip perkiraan internal yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Selain Nasrallah, IDF membunuh sebagian besar pemimpin tinggi Hizbullah lainnya dan dikatakan telah menghancurkan sekitar 80% kemampuan militernya.

Serangan Hizbullah terhadap Israel sejak Oktober 2023 mengakibatkan kematian 45 warga sipil. Selain itu, 80 tentara dan cadangan IDF tewas dalam pertempuran lintas perbatasan, serangan terhadap Israel, dan dalam operasi darat berikutnya yang diluncurkan di Lebanon selatan pada akhir September.

Di pihak Israel, hampir 3.000 rumah dan bangunan di Israel rusak akibat serangan Hizbullah, menurut laporan Radio Angkatan Darat bulan lalu, mengutip angka resmi. (ToI)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home