Hoaks Picu Aksi Ricuh di Wamena, Jokowi: Hindari Anarkis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk tidak melakukan tindakan anarkisme.
"Jangan sampai fasilitas umum itu dirusak, karena itu adalah milik kita semua. Jangan sampai ada kerusakan-kerusakan yang diakibatkan dari anarkisme," kata Presiden dalam jumpa pers di Istana Merdeka Jakarta pada Senin sore (23/9).
Menurut Presiden, masyarakat juga harus memeriksa kebenaran dari setiap kabar dan isu yang didapatnya agar terhindar dari hoaks.
Kepala Negara mengatakan unjuk rasa di Wamena, Papua dipicu akibat berita bohong yang tersebar di masyarakat.
"Oleh sebab itu saya meminta agar masyarakat setiap mendengar, setiap melihat di media sosial di-crosscheck dulu," kata Jokowi.
Berita hoaks dan fitnah dikhawatirkan Presiden mengganggu stabilitas keamanan dan politik di setiap wilayah.
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebutkan aksi demonstrasi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin karena isu hoaks atau berita yang tidak benar.
Selain itu, prajurit TNI dari Yonif 751/Raider Praka Zulkifli gugur ketika sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi truk dinas yang mengangkut pasukan aparat keamanan ditikam oleh massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Expo Waena.
Sementara itu terdapat juga tiga warga sipil yang tewas.
Bahkan operasional Bandara Wamena ditutup sementara akibat aksi unjuk rasa anarkis.
Anak sekolah di Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang berjumlah sekitar 200 orang lebih melakukan aksi anarkis dan membakar Kantor Bupati Jayawijaya, Kantor Bappeda, Kantor Diskominfo, Kantor BPKAD dan kantor pemerintah lainnya, pada Senin (23/9).
Aksi anarkis yang lebih didominasi oleh pelajar SMA itu terjadi pada pukul 09.30 WIT dan berlanjut di beberapa tempat.
Mereka juga membakar sejumlah kendaraan, merusaki sejumlah bangunan milik warga yang berada di sepanjang jalan, misalnya di sekitaran hom-hom.
Gumpalan asap terlihat di lebih dari 9 titik. Seluruh aktivitas pertokoan di Kota Wamena lumpuh.
Usai membakar habis kantor-kantor pemerintah, pejabat pemerintah setempat lalu melakukan pertemuan dengan anak-anak berseragam SMA yang melakukan aksi kriminal tersebut.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, mengimbau masyarakat tidak terpancing isu agar situasi bisa aman kembali.
"Saya harap masyarakat di distrik dan kampung jangan terpancing isu," katanya.
"Kami sudah diskusi dengan anak sekolah dan mereka sudah bubar, muda-mudahan situasi tetap kondusif terus," tambahnya. (ANTARA)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...