Hong Kong Batasi Visa untuk Warga Indonesia dan India
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Hong Kong akan membatasi visa bagi warga negara Indonesia dan India. Otoritas imigrasi Hong Kong akan memeriksa pendaftaran untuk semua pengunjung dari negara asal terkait meningkatnya jumlah pencari suaka dan untuk membendung arus migran.
Di antara 10.922 aplikasi pengungsi di Hong Hong, 80 persen berasal dari India, Vietnam, Pakistan, Bangladesh dan Indonesia. Hanya warga India dan Indonesia selama ini bisa masuk Hong Kong tanpa izin masuk.
"Semua persyaratan visa bisa ditinjau. Aturan bebas visa saat ini tidak berarti Anda akan mendapatkan izin masuk besok ... ," kata Direktur Imigrasi Hong Kong, Eric Chan Kwok-ki, seperti dikutip South China Morning Post (SCMP), Senin (1/2).
Dikatakan, semua pengunjung dari negara-negara sumber utama pengungsi mungkin perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari otoritas sebelum memasuki Hong Kong. Hal ini sebagai langkah untuk mencegah migran ekonomi dan penyalahgunaan lebih lanjut mekanisme suaka.
"Mungkin mereka akan perlu mengajukan permohonan kepada kami. Kami akan meninjau latar belakang mereka dan memutuskan apakah mereka diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Hong Kong,’’ kata Chan.
Direktur Imigrasi Hong Kong, Eric Chan Kwok-ki. (Foto: dari SCMP)
Chan mengatakan, "Konsep ini mirip dengan pembatasan visa. Semua persyaratan visa bisa ditinjau.’’
Presiden Asosiasi India di Hong Kong, Mohan Chugani, mengatakan ide itu mengejutkan, dan sangat membahayakan bisnis antara duanya, di mana India adalah mitra dagang terbesar ketujuh bagi Hong Kong.
"Saya tidak mengesampingkan adanya penyalahgunaan sistem suaka. Tetapi banyak wisatawan India asli dan orang-orang bisnis yang bekerja di Hong Kong," kata Chugani. "Ada peningkatan jumlah kelas menengah India di Hong Kong.’’
Sementara Persatuan Buruh Migran Indonesia, Sringatin, melihat screening ini sebagai bentuk diskriminasi berdasarkan kebangsaan dan prasangka terhadap semua pencari suaka.
Kepala Eksekutif Hong Kong, Leung Chun-ying, mengaku situasi pencari suaka menjadi semakin serius di Hong Kong. Dia sendiri akan memimpin delegasi bisnis ke India hari Selasa untuk mendorong hubungan ekonomi dan perdagangan yang lebih erat.
Panel keamanan Hong Kong akan membahas review strategi dalam menangani klaim suaka di Dewan Legislatif.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...