Hongaria Tidak Buka Ekonominya Sebelum Semua Warga Lansia Divaksin
BUDHAPES, SATUHARAPAN.COM-Hongaria tidak dapat membuka kembali ekonominya sebelum semua warga yang berusia di atas 65 tahun (lanjut usia atau lansia) yang telah terdaftar untuk vaksin COVID-19 diinokulasi, kata Perdana Menteri, Viktor Orban, hari Selasa (23/3), ketika negara tersebut melaporkan jumlah kematian harian akibat virus corona.
Hongaria melaporkan tingkat kematian harian sebanyak 252 kematian pada hari Selasa setelah lonjakan jumlah pasien di rumah sakit dan orang-orang yang memakai ventilator mendorong sistem kesehatannya ke batas kemampuan.
Hongaria mengambil alih posisi Republik Ceko pada hari Senin (22/3) untuk tingkat kematian per kapita terburuk di dunia akibat COVID-19 dalam tujuh hari terakhir, menurut Our World in Data.
“Mengenai tanggal pembukaan kembali, kami dapat mengatakan bahwa sebelum semua orang yang berusia di atas 65 tahun yang telah mendaftar untuk vaksin diinokulasi, kami tidak dapat membuka kembali, karena itu akan menimbulkan masalah,” kata Orban dalam video di akun Facebook.
Gelombang ketiga pandemi menghancurkan rencana tentatif Orban untuk pembukaan kembali ekonomi secara bertahap dari akhir Maret dan awal April, karena penguncian parsial yang berlaku sejak November diperpanjang dengan penutupan sekolah dan taman kanak-kanak.
Kamar Medis Hongaria memperingatkan orang-orang pada hari Senin untuk membatasi belanja sepekan sekali, jika mungkin, hindari transportasi umum dan menunda perjalanan domestik yang tidak penting.
“Kami telah memimpin dunia dalam tingkat kematian selama berhari-hari, sebagian besar departemen rumah sakit sekarang berfungsi sebagai departemen COVID, unit perawatan intensif mengalami kelebihan beban, ruang operasi ditutup, dan bahkan ventilator di sana digunakan oleh Pasien COVID dan berjuang untuk hidup mereka,” katanya.
Infeksi baru melonjak di Hongaria meskipun tingkat vaksinasi di atas negara-negara Uni Eropab dalam proporsi populasi.
Hongaria adalah negara pertama di Uni Eropa yang membeli dan menggunakan vaksin buatan China atau Rusia, karena dikatakan pengiriman dari pemasok Barat terlambat. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...