Houthi Yaman Tolak Desakan PBB untuk Serahkan Kekuasaan
SANAA, SATUHARAPAN.COM - Pemberontak Syiah Houthi Yaman hari Senin (16/2) menolak desakan dari Dewan Keamanan PBB untuk menyerahkan kekuasaan dan segera membebaskan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang ditahan.
Lima belas anggota dewan secara bulat mengadopsi sebuah resolusi yang dirancang oleh Inggris dan Yordania untuk diberlakukan.
“Dewan Keamanan telah berbicara dalam satu suara dan menyampaikan sebuah pesan yang kuat dan bersatu,” ujar Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant.
Koleganya dari Yordania, Dina Kawar, menekankan bahwa “kita perlu mencegah Yaman tergelincir ke dalam jurang.”
Menjelang jajak pendapat, milisi Houthi memperjelas tekad mereka untuk mempertahankan cengkeraman kekuasaannya di negara tersebut, meski ada tekanan kuat dari PBB, Dewan Kerja Sama Teluk dan Liga Arab.”
Liga Arab menyerukan pertemuan para kepala diplomatnya untuk dilakukan pada Rabu (18/2).
Dalam resolusinya, dewan mendesak agar Houthi menunjukkan “itikad baik” dalam negosiasi yang ditengahi PBB, “menarik pasukan mereka dari institusi-instutsi pemerintah” dan “melepaskan institusi-institusi keamanan dan pemerintah.”
Pihaknya juga menuntut agar milisi membebaskan Hadi, Perdana Menteri Khaled Bahah dan anggota kabinet lainnya yang saat ini berada di bawah tahanan rumah atau yang ditahan “secara sewenang-wenang.” (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...