UEA Dukung Mesir atas Pemenggalan 21 Warga
ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM - Uni Emirat Arab (UEA) mengungkapkan dukungannya, terhadap respons kuat Mesir atas video yang dirilis kelompok Islamic State atau Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) di Libya yang menunjukkan pemenggalan 21 pengikut Kristen Koptik.
Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan mengatakan bahwa pembunuhan tersebut menekankan perlunya dukungan yang lebih besar bagi pemerintah Libya, yang digulingkan dari ibu kota Tripoli Agustus lalu.
Komentarnya muncul ketika pesawat tempur Mesir melancarkan tujuh serangan yang menargetkan militan tersebut di Derna, Libya timur.
UEA “mendukung, dengan semua kemampuannya, upaya Mesir dalam pemberantasan terorisme dan kekerasan terhadap warga negaranya dan menegaskan sikapnya untuk mendukung dan menunjukkan solidaritasnya,” ujar Shaikh Abdullah kepada kantor berita nasional WAM, Senin (16/2).
“Para kriminal harus menerima hukuman mereka tanpa keraguan apa pun,” tambahnya.
UEA melakukan serangan udara dari pangkalan di Mesir tahun lalu dalam upaya untuk mencegah jatuhnya Tripoli ke tangan milisi yang didukung Islamis, kata militer AS.
Negara Teluk tersebut merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS yang melancarkan serangan udara melawan kelompok Islamic State di Suriah.
Mereka menangguhkan sementara partisipasinya setelah seorang pilot Yordania ditangkap oleh jihadis pada Desember. Namun kemudian UEA kembali bergabung pekan lalu setelah ISIS mengunggah video pembunuhan yang mengerikan.
Mesir Bombardir ISIS
Mesir melancarkan serangan udara terhadap basis ISIS di Libya, tak berapa lama setelah Presiden negara itu, Abdel Fatah al-Sisi, menyatakan akan membalas kematian 21 warga Kristen Koptik Mesir, yang terbunuh setelah kepala mereka dipenggal oleh ISIS dan videonya dilansir lewat internet.
Menurut kalangan militer, serangan dilakukan pada Senin (16/2) diri hari, sehari setelah video mengerikan tersebut dirilis.
Koran Inggris, The Guardian, melaporkan seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan adanya serangan itu melalui radio. Dan ini untuk pertama kalinya Kairo secara publik mengumumkan aksi militer terhadap tetangganya, Libya.
Pernyataan resmi militer menyatakan serangan itu difokuskan pada kamp pelatihan dan gudang senjata ISIS, sebelum akhirnya pesawat-pesawat tempur kembali dengan selamat.
Sementara itu, Angkatan Udara Libya menyatakan pihaknya telah menyerang bagian Timur kota Darna, yang diambil alih oleh afiliasi ISIS tahun lalu. Pernyataan yang disampaikan lewat akun facebook kepala staf AU Libya itu tidak menyebut rincian lebih jauh.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi sudah berulang kali mengatakan bahwa kelompok militan di Libya adalah ancaman serius bagi keamanan Mesir.
Reuters mengutip Sisi yang berbicara beberapa jam setelah video pemenggalan 21 warga Kristen Koptik Mesir dirilis, dan mengatakan bahwa Kairo akan "mencari cara dan waktu yang tepat untuk membalas dendam atas pembunuhan tersebut."
Dua puluh satu warga Mesir yang dipenggal ISIS adalah warga Kristen Koptik yang pergi ke Libya untuk mencari pekerjaan. Dalam video, mereka digiring ke pantai, dipaksa berlutut lalu dipenggal. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...