HRW Minta Inggris dan AS Intervensi Aktivis Oposisi Bahrain
DUBAI, SATUHARAPAN.COM – Bahrain harus segera membebaskan dua penentang rezim “yang dipenjara secara tidak adil”, kata Human Right Watch pada Kamis (8/10), serta mendesak London dan Washington, sekutu kerajaan tersebut, untuk melakukan intervensi atas nama mereka.
Ibrahim Sharif, aktivis Sunni yang mendekam empat tahun di dalam penjara atas keterlibatannya dalam aksi protes antipemerintah pada 2011, menjalani sidang sejak Agustus terkait dakwaan “mempromosikan perubahan politik melalui cara-cara tegas”.
Penangkapannya pada Juli lalu terjadi setelah menyampaikan pidato dalam sebuah upacara yang digelar untuk korban kerusuhan Bahrain, negara dengan mayoritas penduduk Syiah namun pemerintahannya dikuasai Sunni.
Kepala blok oposisi Syiah Al Wefaq, Ali Salman, dihukum empat tahun penjara pada Juni setelah dinyatakan bersalah telah menghasut pembangkangan dan kebencian.
Pengadilan banding sedang meninjau kembali hukuman tersebut meski jaksa menuntut pembatalan putusan bebasnya atas dakwaan merencanakan penggulingan rezim dan meminta hukuman diperketat.
AS dan Inggris “sepenuhnya mengetahui ketidakadilan dalam sidang Salman dan konten pidato perdamaian Sharif, dan ini seharusnya memberi mereka alasan untuk menyerukan di hadapan publik agar penuntutan terhadap mereka diakhiri dan segera membebaskannya,” kata wakil direktur HRW untuk Timur Tengah, Joe Stork.
Kedua penentang rezim tersebut akan menghadapi persidangan terbaru mereka pekan depan. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...