HRW Tuduh Rusia Gunakan Bom Klaster di Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Human Right Watch pada Minggu (11/10) menuduh Rusia sebagai dalang dari penggunaan bom klaster di Suriah, dengan menjatuhkannya dari pesawat-pesawat tempur atau menyuplainya untuk rezim Damaskus.
Kelompok HAM yang berbasis di New York tersebut mengatakan bahwa foto-foto yang mereka peroleh menunjukkan bahwa bom klaster itu dijatuhkan di Kafr Halab, sebuah desa yang terletak di sebelah barat daya kota Aleppo pada 4 Oktober.
“Sangat mengganggu ketika jenis bom klaster digunakan di Suriah mengingat dampak kerusakan terhadap warga sipil selama beberapa tahun ke depan,” ujar Nadim Houry, wakil direktur HRW Timur Tengah.
“Baik Rusia maupun Suriah tidak ada yang boleh menggunakan bom klaster, dan keduanya harus mengikuti larangan internasional tanpa menunda-nunda.”
Rusia meluncurkan serangan bom lewat udara terhadap para penentang Presiden Bashar al-Assad pada 30 September.
Bom klaster terdiri dari puluhan bahkan ratusan bom kecil dan ditembakkan lewat roket atau dijatuhkan dari udara, yang bisa membunuh banyak orang tanpa pandang bulu.
Penggunaan bom klaster di Kafr Halab bertepatan dengan munculnya bukti bahwa bom tersebut digunakan di provinsi Aleppo, Hama dan Idlib sejak Rusia meluncurkan intervensinya.
Namun, HRW mengatakan pihaknya “belum dapat menentukan apakah pasukan Rusia atau Suriah yang bertanggung jawab atas serangan” pada 4 Oktober.
Pihaknya menekankan bahwa negara mana pun dilarang menggunakan bom tersebut. (AFP)
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...