Hukuman Seumur Hidup bagi Pembunuh Politkovskaya
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Dua pria divonis penjara seumur hidup karena terbukti membunuh Anna Politkovskaya. Wartawan penyelidik itu dibunuh pada 2006, dan menjadi peringatan akan bahaya yang dihadapi pengkritik Kremlin.
Anna Politkovskaya, wartawan spesialis investigasi yang mengkhususkan diri pada pengungkapan korupsi negara serta pelanggaran hak asasi, terutama di Chechnya, ditembak mati di pintu masuk apartemennya di Moskow, delapan tahun lalu, tepatnya 7 Oktober 2006. Usianya 48 tahun saat itu. Hari itu, bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-54 Presiden Vladimir Putin.
Kematiannya mendatangkan kecaman internasional dan dugaan pemerintah terlibat dalam pembunuhan itu. Namun, tuduhan itu langsung dibantah Pemerintah Rusia.
Bulan lalu, lima orang dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan tersebut. Kantor berita Interfax mengatakan, seorang hakim menjatuhkan vonis sesuai tuntutan jaksa, berupa hukuman penjara seumur hidup bagi Rustam Makhmudov, yang bersalah melepaskan tembakan, juga terhadap pamannya, Lom-Ali Gaitukayev, yang mengorganisir segalanya agar pembunuhan bisa dilaksanakan.
Tiga pria lainnya juga dipenjara, tetapi tidak selama seperti tuntutan jaksa. Dua saudara Makhmudov, Ibragim dan Dzhabrail, dijatuhi hukuman penjara 12 dan 14 tahun, karena membantu melacak keberadaan Politkovskaya pada hari pembunuhannya. Pria kelima, mantan pejabat kepolisian Sergei Khadzhikurbanov, dijatuhi hukuman 20 tahun karena ikut mempersiapkan pembunuhan, demikian laporan kantor berita RIA.
Dalang Belum Terungkap
Walaupun pembunuh berhasil ditemukan dan dihukum, penyelidikan dan pemeriksaan oleh kehakiman gagal mengungkap dalang pembunuhan tersebut. Kegagalan itu menambah kekhawatiran Barat dan pengkritik Kremlin di Rusia, mengenai hukum yang berlaku selama masa pemerintahan Vladimir Putin. Tetapi juru bicara komisi penyelidik masalah ini berjanji akan tetap melanjutkan pencarian dalang.
Politkovskaya, reporter pada koran liberal Novaya Gazeta, tercatat sebagai salah satu dari puluhan wartawan yang terbunuh di Rusia sejak 2000. Namun, kasusnya paling menarik perhatian karena pembunuhan itu sangat terencana dengan memakai jasa pembunuh bayaran, dan kegagalan pihak berwenang, hingga sekarang, setelah delapan tahun, dalam menemukan dalang pembunuhan. (reuters/afp/DW/dailynews.co.uk)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...