HUT Emas Akabri Angkatan Pertama Tahun 1970 Luncurkan Buku
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Emas dilantiknya sebagai perwira TNI-Polri setengah abad lalu, 10 Desember 1970, di lapangan Parkir Senayan, Jakarta oleh Presiden Soeharto, hari ini diluncurkanlah buku “Dari Lembah Tidar Pengabdian Kami Bermula,” hari Kamis (10/12) di Magelang, Jawa Tengah.
“Lurah” Paguyuban Akabri Pertama 1970 Subagyo HS dalam pengantarnya mengatakan buku ini berisikan pengalaman perwira yang dianggap langka sewaktu masih berdinas aktif sebagai tentara.
“Kami pada 10 Desember 2020 memperingati setengah abad pengabdian kami. Sebagian besar masa dihabiskan sebagai anggota TNI dan Polri, dan sisa waktu masih kami abdikan di bidang-bidang yang lain,” kata Subagyo seperti dikutip dalam buku “Dari Lembah Tidar Pengabdian Kami Bermula.”
Sebelumnya redaksi satuharapan.com telah membaca buku “Dari Lembah Tidar Pengabdian Kami Bermula” dalam kesempatan terpisah. Buku setebal 438 halaman itu sungguh menarik sekali karena diceritakan langsung oleh para perwira Akabri angkatan ’70.
Buku ini terdiri dari empat bagian. Bagian Satu Pendidikan di Lembah Tidar, Bagian Dua Penugasan di Timor Timur, Bagian Tiga Pengabdian di ABRI/TNI, dan Bagian Empat Tugas di Luar Bidang Pertahanan, serta diakhiri penutup oleh editor dengan judul “Akabri 1970: The Old Soldiers Who Never Dies”.
Salah satu kisah menariknya dari pengalaman Choiruddin, No. AK 670775, dengan sub judul “Ditching, Mendarat Darurat di Air.” Choiruddin menceritakan pada saat approach untuk landing memang cukup mendebarkan. Begitu impact di air terasa pesawat bergetar kencang dan air tersembur ke atas, sehingga menutup cock pit.
Pada saat itulah flight engineer berteriak, “Kita tenggelam!!“ Karena memang cockpit tertutup air. Tetapi setelah pesawat berhenti, ternyata pesawat tidak tenggelam melainkan terganjal batu karang di dalam air.
Tidak sampai disitu kisah Choiruddin, dia juga menceritakan pengalamannya menghadapi situasi setelah terjadi ditching tersebut yang harus menolong awak dan penumpangnya dengan mencari bantuan ke pelosok desa, hingga mengurusi kebutuhan bayi yang ikut dalam peristiwa itu. Kisah Choiruddin secara lengkap dapat dibaca halaman 77 dari buku yang diterbitkan oleh Kata Hasta Pustaka itu.
Sementara itu ada kisah menarik lainnya diceritakan oleh Rascal, nama lain dari perwira No. AK 670837, yang pernah mengikuti misi penerbangan rahasia di luar negeri. Dia bernama asli, Royke Peter Lumintang, yang menulis dengan judul “Dari Khayalan Sampai Terbang Buta”.
Royke yang sempat hilang kewarganegaraannya karena misi ke Negara “Alpa” sempat terbang melintasi empat Negara.
“Hebat, tadi Anda terbang melewati empat negara, apakah Anda tahu bahwa Anda diikuti oleh dua pesawat tempur kami?” kata Liaison Officer dalam pengakuan Rascal.
Apa itu Negara Alpa? Negara manakah yang dibocorkan Royke Peter Lumintang setelah sekian tahun dirahasiakan semua pihak? Jawabannya dapat ditemukan dalam buku “Dari Lembah Tidar Pengabdian Kami Bermula”.
Masih banyak lagi kisah pengalaman para alumni Akabri angkatan pertama tahun 1970 itu yang dituliskan dalam buku ini. Segera dapatkan buku ini dengan menghubungi penerbit.
Penerbit: KATA HASTA PUSTAKA
438 halaman.
15 x 23 cm
ISBN: 978-979-1056-71-7
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...