HUT TNI: Meski Angin Kencang, Terjun Payung TNI Lancar
BANGKALAN, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 730 prajurit TNI yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif) Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad), menyelenggarakan atraksi terjun payung yang berlangsung lancar meskipun angin yang bertiup sangat kencang cukup berisiko.
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-69 TNI tersebut digelar di lapangan Desa Talang dan Desa Gili Timur, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (7/10),
“Kami bersyukur, meski angin bertiup sangat kencang dan kondisi tanah di sini agak keras, namun prajurit kami semuanya bisa terjun payung dengan selamat,” kata Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad Brigjen TNI, Tatang Sulaiman dalam sambutan acara atraksi terjun payung prajurit TNI, serta pembukaan pameran alat utama sistem senjata (alutsista) di sebelah timur kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Talang, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur.
Ia menjelaskan, pasukan TNI yang diterjunkan itu memiliki kemampuan jelajah udara dalam waktu sekitar empat jam untuk seluruh wilayah Indonesia dengan waktu terjun antara 3-4 menit.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Forpimda dan masyarakat Bangkalan, karena telah memperkenankan TNI menggelar rangkaian kegiatan HUT Ke-69 di Bangkalan ini,” ucapnya.
Sementara, Wakil Bupati Bangkalan, Mondir Rofii dalam sambutannya berharap, ke depan TNI bisa bertambah jaya dan lebih profesional lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya, yakni mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mondir Rofii dalam kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terima kasih segenap anggota dan pimpinan TNI, karena telah berkenan menempatkan HUT Ke-69 TNI di Kabupaten Bangkalan.
“Sebab dengan ditempatkannya sebagian rangkaian HUT Ke-69 TNI di Bangkalan ini kan masyarakat menjadi tahu tentang tugas, fungsi dan cara kerja TNI,” kata Mundir Rofii.
Sebelum terjun payung, ke-730 prajurit TNI penerjun itu diberangkatkan dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang menggunakan 15 unit pesawat angkut militer Hercules milik TNI AU.
Mereka terdiri dari 640 prajurit yang diangkut 10 unit pesawat Hercules dan diterjunkan di Zona Alfa (ZA) yang terletak di Desa Telang, sementara 90 prajurit lainnya yang diangkut dengan lima pesawat Hercules dan diterjunkan di Zona Beta (ZB) yang terletak di Desa Gili Timur. Pesawat terlebih dahulu berputar-putar di kepulauan Madura, melintasi tiga kabupaten lain di Pulau Garam, yakni Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Pameran Alutsista
Selain atraksi terjun payung, juga digelar pameran alutsista di zona alfa di Desa Talang, Kecamatan Kamal, Bangkalan. Kegiatan ini dihadiri para petinggi TNI, baik dari angkatan darat, laut maupun angkatan udara, kepolisian dan undangan Muspida, pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat, dan instansi terkait lainnya, sampai tokoh masyarakat, dan warga masyarakat di Kabupaten Bangkalan.
Sementara itu sejak pagi, ribuan orang memadati lokasi atraksi terjun payung prajurit TNI di lapangan Desa Telang tersebut, bahkan mereka sempat berteriak histeris saat aksi terjun payung dimulai tepat pukul 10.05 WIB. Warga juga banyak yang berfoto secara bergantian dengan tank Leopard, yakni salah satu alutsista yang dimiliki TNI saat ini.
“Kapan lagi bisa foto, kalau tidak ada kegiatan seperti ini,” kata Husin, warga Desa Socah, Bangkalan.
Husin bersama teman-temannya mengaku sengaja datang ke lokasi terjun payung dan pameran alutsista TNI agar mengetahui secara langsung aksi para prajurit itu, termasuk peralatan perang yang dimiliki TNI. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...