PPP Siap Bergabung dengan KIH
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua DPP PPP Saiful Tamliha mengatakan partainya siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat dan telah mendapatkan tawaran dari koalisi tersebut untuk menduduki kursi pimpinan MPR.
"PPP sudah mendapat tawaran dari KIH untuk menduduki pimpinan MPR dan akan kami sampaikan dengan baik kepada KMP," kata Tamliha di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/10).
Dia mengatakan PPP tidak haus kekuasaan ketika memutuskan bergabung ke KIH, namun ada keputusan yang tidak adil diterima partainya. Saiful menjelaskan hal itu terkait sebelum Demokrat bergabung di KMP, PPP akan mendapatkan jatah kursi pimpinan DPR.
"Setelah Demokrat bergabung, PPP menjadi urutan ke enam lalu kami rela masuk menjadi wakil ketua MPR. Namun hingga pukul 15.00 WIB, belum ada niat baik dari KMP untuk mengembalikan itu (menduduki kursi wakil ketua MPR)," ujarnya.
Dia mengatakan tawaran KIH itu tentu akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan KMP karena merupakan bagian dari komunikasi politik yang dilakukan partainya. Menurut dia, dirinya akan menyampaikan hasil rapat pleno PPP bahwa kursi pimpinan MPR adalah harga mati bagi partainya.
"PPP tetap mendukung Pak Hasrul Azwar menjadi pimpinan MPR, sesuai hasil rapat pleno PPP," katanya.
Menurut dia, tidak ada pilihan lain bagi PPP apabila keinginan rapat pleno tersebut tidak dapat diakomodasi KMP yaitu pindah ke KIH. Dia menegaskan, PPP merupakan partai penentu dalam setiap proses politik yang terjadi.
Dia menjelaskan rapat komunikasi antara PPP dengan KMP akan dilakukan pada Selasa sore di Lantai 12 Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Jakarta. Seperti diketahui Lantai 12 tersebut merupakan tempat Fraksi Golkar.
Saat ditemui di Lantai 12 itu, terlihat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, dan Saiful Tamliha. Namun ketiganya enggan mengungkapkan perihal pertemuan tersebut. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...