Ibadah Raya Remaja-Pemuda GKI: Ajakan Berkarya untuk Negeri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Remaja dan pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) di lingkungan Jakarta dan sekitarnya memenuhi Auditorium Penabur International School Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu, 28 Oktober 2018. Serombongan demi serombongan mengisi kursi yang sudah ditata rapi. Namun, hingga acara berlangsung setengah jalan, masih banyak yang berdatangan, menyebabkan panitia menambah banyak lagi kursi.
Lebih dari 1.040 remaja dan pemuda, seperti diumumkan saat itu, mengikuti ibadah raya kebangsaan yang digelar Badan Pengurus Gerakan Kebangsaan Indonesia bersama Badan Pengurus Youth Empowerment. Dibuka dengan bersama-sama menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemuda ciptaan Alfred Simanjuntak, ibadah untuk memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda 1928 itu sekaligus untuk menggugah remaja dan pemuda GKI berkarya bagi negeri, seperti tertulis dalam flyer dan undangan.
Renungan disampaikan oleh Pdt Charliedus Saragih. Ia bawakan secara interaktif, melibatkan remaja dan pemuda menjadi bagian dari renungan itu dalam bentuk tanya jawab.
Youth Music Community (YMC) GKI, komunitas anak muda GKI yang memiliki kerinduan dalam bidang musik ibadah, terutama lagu-lagu KJ, NKB, dan PKJ, mengiringi puji-pujian selama ibadah dan ketika menyanyikan lagu-lagu nasional, dalam formasi band.
Pdt Charlie menyinggung, berkembang tidaknya sebuah gereja dapat dilihat dari aktivitas anak mudanya. Dari renungan interaktif itu, hadirin dapat mengetahui apa yang sudah dilakukan beberapa pemuda gereja. Komisi Pemuda GKI Samanhudi, misalnya, melakukan pelayanan membangun rumah bagi warga kurang mampu di Mauk Tangerang, atau aksi tanam pohon pemuda Bakal Jemaat Petak Asem di pesisir pantai, atau juga pemuda GKI Gading Serpong dalam aksi-aksi sosialnya.
Pemuda harus jadi penggerak kehidupan gereja. Pemuda harus jadi inovator, dengan melihat masing-masing potensi gereja. Pemuda harus jadi penggerak paling depan, dan jangan hanya bersemangat di awal-awal saja, Pdt Charlie mengingatkan.
Memasuki tahap membangun karier, bekerja, pun menurut Pdt Charlie, bukan menjadi alasan bagi pemuda untuk tidak meneruskan beraktivitas di gereja. “Menjadikan kantor sebagai gereja”, adalah contoh yang ia kemukakan, dengan membangun persekutuan bersama teman seiman, berdoa bersama, dan bersama-sama melaksanakan kegiatan pelayanan bagi sesama. Seperti tema yang dicanangkan, diingatkan, pemuda harus berkarya bagi negeri.
Digelar di Beberapa Kota
Ibadah untuk memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda 1928 itu, tentu, ditandai dengan pembacaan Sumpah Pemuda 1928.
Pengumuman pemenang lomba Video Receh dan Receh Battle yang sedang semarak belakangan ini di kalangan anak muda, lomba pantun lucu, lomba quotation, dengan tayangan-tayangan singkatnya, menjadi penutup acara di Auditorium.
Di ruang bawah, panitia membuka kelas untuk workshop menulis, menggelar acara olahraga, dan mengetuk kaum muda untuk donor darah, yang dapat diikuti seusai santap siang bersama.
“Acara diakhiri pukul 15.00,” kata Pdt Cordelia Gunawan dari BP Gerakan Kebangsaan Indonesia.
Ibadah raya kebangsaan untuk remaja dan pemuda ini, kata Pdt Cordelia, untuk pertama kalinya diadakan di lingkup sinode. Penyelenggara berharap ibadah kebangsaan juga menjadi milik remaja dan pemuda, terutama di era sekarang di tengah arus globalisasi, yang mengancam menggerus nasionalisme remaja dan pemuda.
Ibadah raya kebangsaan itu akan memungkinkan remaja dan pemuda GKI dari berbagai gereja untuk saling berkenalan, bertukar pengalaman, dan bahkan membangun jaringan.
Ibadah raya kebangsaan untuk kaum muda ini, juga digelar di beberapa kota, yakni Bogor, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Yogyakarta, Purwokerto, Semarang, Bondowoso, Surabaya, Solo, Malang, Kediri, selain Jakarta dan sekitarnya.
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...