Ibu Balita Palestina yang Tewas dalam Pengeboman Meninggal
NABLUS, SATUHARAPAN.COM – Ibu dari Ali Saad Dawabsha—balita Palestina yang tewas ketika ektremis Yahudi mengebom rumahnya—meninggal pada Minggu (6/9) malam, menurut keterangan dari rumah sakit Israel, tempat dirinya dan keluarganya dirawat.
Beberapa tersangka sudah ditangkap setelah rumah dari keluarga mereka di desa Duma, Tepi Barat, dibom menggunakan bom molotov pada 31 Juli, menuai kemarahan dari masyarakat Palestina.
“Riham Dawabsha meninggal semalam,” kata juru bicara Tel Hashomer Hospital di Tel Aviv kepada AFP, tempat guru berusia 26 tahun tersebut meninggal akibat luka bakar yang hampir 80 persen menutupi tubuhnya.
Anwar Dawabsha, salah satu dari anggota keluarga mereka, membenarkan telah mendapat pemberitahuan mengenai kematiannya dan mengatakan pemakaman akan dilakukan pada Senin di Duma.
Kematian Riham Dawabsha terjadi setelah Ali yang baru berusia 18 bulan tewas pada hari serangan terjadi dan ayahnya, Saad, tewas delapan hari setelahnya. Kakak Ali yang berusia empat tahun, Ahmed, masih dirawat di rumah sakit.
Otoritas Israel diperkirakan akan mengembalikan jasad Riham kepada pemerintah Palestina, melalui pos pemeriksaan di gerbang Tepi Barat yang diduduki. Nantinya, jasad tersebut akan dibawa ke desa tempat mereka tinggal.
Pengeboman rumah keluarga itu terjadi hanya beberapa jam setelah serangan penusukan di parade Gay Yerusalem yang menewaskan anak perempuan berusia 16 tahun dan melukai empat orang lainnya.
Meski tidak saling berkaitan, kedua serangan itu telah menuai kritik terhadap pemerintah dan pasukan keamanan Israel, yang dituduh gagal menangani ekstremisme Yahudi. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...