Identitas Bocah Suriah yang Terdampar di Pantai Turki Terungkap
TURKI, SATUHARAPAN.COM – Sebuah foto balita Suriah yang tewas dan terdampar dengan posisi tertelungkup di pantai Turki telah menyedot perhatian dan menjadi berita utama di seluruh dunia, pada hari Rabu (2/9). Sekarang siapakah si bayi naas tersebut mulai terungkap.
Menurut laporan BBC hari Kamis (3/9), nama anak itu Aylan Kurdi, seorang anak laki-laki berusia tiga tahun. Dia tenggelam di Laut Mediterania bersama kakaknya yang berusia lima tahun bernama Galip dan ibunya yang bernama Rihan.
Sang ayah, Abdullah Kurdi, selamat.
Banyak media di seluruh dunia memuat foto Aylan yang tergeletak tak bernyawa di pantai Bodrum, Turki barat daya. Tapi pengguna media sosial juga telah membagikan gambar Aylan dan saudaranya ketika mereka masih hidup, tersenyum dan bermain bersama.
Anak-anak itu berada di salah satu dari dua kapal yang berangkat ke Bodrum Rabu (2/9) pagi dan menuju pulau Kos Yunani. Kedua kapal tenggelam tak lama setelah meninggalkan pantai Turki. Dua belas mayat sudah ditemukan dari laut, termasuk lima anak-anak. Sembilan orang selamat dan dua masih hilang, diduga juga tenggelam.
Keluarga Kurdi berasal dari Kobane di Suriah utara, mereka melarikan diri setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengepung kota mereka awal tahun ini.
Abdullah Kurdi mengatakan kepada adiknya bahwa yang ingin dia lakukan sekarang adalah kembali ke Kobane dan mengubur istri dan anak-anaknya.
"Saya mendengar kabar pada pukul lima pagi ini," kata Teema Kurdi, adik Abdullah, mengatakan kepada National Post dari rumahnya di Kanada Vancouver.
"Yang dia (Abdullah) katakan adalah istri saya dan dua anak saya mati."
Teema mengatakan keluarganya berharap mereka bisa sampai ke Kanada -setelah melintasi Eropa- dan tinggal bersamanya. Awal tahun ini, Teema mengatakan, keluarganya telah mengajukan diri sebagai pengungsi namun ditolak pihak berwenang Kanada karena kompleksitas di sekitar mereka yang telah melarikan diri dari Suriah ke Turki.
PBB melaporkan setidaknya 230.000 orang tewas dalam perang saudara yang brutal di Suriah, meskipun sebenarnya angka tersebut diduga jauh lebih tinggi. Lebih dari 6,5 juta orang dari populasi 22 juta juga telah mengungsi.
Tahun ini ribuan orang telah tewas saat mencoba mencapai Eropa, mereka pengungsi melarikan diri dari konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara. Pada tanggal 14 September menteri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas solusi terhadap krisis pengungsi terbesar yang dihadapi benua itu sejak Perang Dunia II. (middleeasteye.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...