Ulama Besar Arab Saudi Kecam Film 'Muhammad'
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Film produksi Iran 'Muhammad' menuai kecaman dari ulama besar Arab Saudi, karena menggambarkan masa kanak-kanak Rasulullah SAW sebagai “penghinaan” dan “penyimpangan” ajaran Islam.
Film dengan biaya produksi termahal di Iran, yang diputar di seluruh wilayah negara tersebut pekan lalu, menggambarkan sosok Rasulullah SAW di layar lebar, sebuah tindakan yang sangat dilarang dalam ajaran Islam.
“Ini film vulgar... ini menyimpang dari ajaran Islam,” kata Mufti Besar Arab Saudi Abdul Aziz al-Sheikh kepada surat kabar Al-Hayat, hari Rabu (2/9). “Film itu merupakan aksi penghinaan terhadap Islam.”
“Film ini menghina Rasulullah SAW dan merendahkan status kenabian beliau,” ujarnya.
Abdulfatah Al-Awari, dekan fakultas teologi di Universitas Al-Azhar Mesir juga menentang. Menurutnya, hukum Islam melarang mewujudkan nabi.
Muslim World League (MWL) juga mengecam film yang juga diputar di ajang Festival Film Montreal di Kanada hari Kamis pekan lalu.
Abdullah bin Abdulmohsen Al-Turki, sekretaris jenderal MWL mengatakan, Nabi tidak boleh diwakili dengan cara ini. Al-Turki mendesak Teheran untuk menghentikan pemutarannya dan mengajak umat Islam memboikot.
Meskipun Iran mengecam karikatur Nabi Muhammad SAW yang ditampilkan tabloid Charlie Hebdo Prancis, penganut Syiah umumnya lebih fleksibel ketimbang Suni mengenai penggambaran tokoh-tokoh keagamaan.
Film berdurasi 171 menit yang disutradari Majid Majidi dengan penggambaran memukau ini menelan biaya sekitar 40 juta dolar Amerika, sebagian didanai pemerintah, dan membutuhkan waktu produksi selama tujuh tahun.
Majidi mengatakan tujuan filmnya, bagian pertama dari sebuah trilogi, untuk mengklaim citra Islam sesungguhnya yang dia sebut sudah dibelokkan oleh para ekstremis. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...