IDF: Pasukan Temukan Peluncur Roket Hamas di Dekat Taman Bermain, Kolam Renang, dan Rumah di Gaza
Israel Serang Kamp Pengungsi di Gaza.
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Pasukan darat Israel yang beroperasi di Jalur Gaza utara telah menemukan tempat peluncur roket Hamas di dekat kolam renang dan taman bermain, kata laporan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), hari Minggu (5/11).
IDF membagikan rekaman pasukan yang menemukan posisi peluncuran roket Hamas tersebut, di tengah upaya untuk mengungkap dan menghancurkan infrastruktur Hamas.
Pasukan Brigade 551 menemukan empat peluncur bawah tanah sekitar lima meter (16 kaki) dari kolam renang anak-anak, dan sekitar 30 meter dari rumah pemukiman di Jalur Gaza utara, menurut rekaman.
Klip lain menunjukkan pasukan Brigade 401 menemukan sejumlah peluncur roket di dalam taman bermain anak-anak dan kompleks taman hiburan.
“Ini adalah bukti lebih lanjut dari organisasi teror Hamas yang terus-menerus menggunakan penduduk sipil sebagai tameng manusia untuk tujuan teror,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip Times of Israel.
Israel Serang Kamp Pengungsi
Sementara itu, dilaporkan bahwa pesawat tempur Israel menyerang kamp pengungsi di Jalur Gaza pada hari Minggu (5/11) pagi, menewaskan sedikitnya 33 orang dan melukai puluhan lainnya, kata pejabat kesehatan. Serangan itu terjadi ketika Israel mengatakan akan melanjutkan serangannya untuk menghancurkan penguasa Hamas di wilayah tersebut, meskipun Amerika Serikat meminta jeda untuk memberikan bantuan kepada warga sipil yang putus asa.
Meningkatnya angka kematian di Gaza telah memicu kemarahan internasional, dengan puluhan ribu orang dari Washington hingga Berlin turun ke jalan pada hari Sabtu untuk menuntut gencatan senjata segera.
Sementara itu, evakuasi warga Gaza yang terluka dan pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah ke Mesir telah ditangguhkan sejak hari Sabtu, kata dua sumber keamanan Mesir dan satu sumber medis kepada Reuters.
Salah satu sumber keamanan dan sumber medis mengatakan evakuasi dihentikan setelah serangan Israel pada hari Jumat terhadap ambulans di Gaza yang digunakan untuk mengangkut orang-orang yang terluka.
Penyeberangan Rafah ke semenanjung Sinai Mesir adalah satu-satunya pintu keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel. Truk bantuan masih bisa melakukan perjalanan ke wilayah tersebut, kata dua sumber.
Israel telah menolak gagasan untuk menghentikan serangannya, bahkan untuk jeda kemanusiaan singkat yang diusulkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, selama kunjungannya ke wilayah tersebut. Sebaliknya, dikatakan bahwa penguasa Hamas di daerah kantong yang terkepung itu “menghadapi kekuatan penuh” pasukannya.
“Siapa pun di Kota Gaza mempertaruhkan nyawanya,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Hari Minggu pagi, serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 33 orang dan melukai 42 lainnya, kata Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan.
Dia mengatakan tim pertolongan pertama, dibantu oleh warga, masih mencari korban tewas atau kemungkinan selamat di reruntuhan.
Kamp tersebut, merupakan kawasan perumahan yang dibangun, terletak di zona evakuasi di mana militer Israel mendesak warga sipil Palestina di Gaza untuk mencari perlindungan karena mereka memfokuskan serangan militernya di wilayah utara.
Meskipun ada seruan seperti itu, Israel terus melakukan pemboman di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan pejuang dan aset Hamas di mana pun. Mereka menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. (ToI/AP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...