IFJ: 93 Wartawan Dibunuh Selama 2016
SATUHARAPAN.COM-Federasi Internasional Jurnalis (IFJ) mengatakan bahwa 93 wartawan dan staf media tewas dalam serangan yang menargetkan mereka dalam tahun 2016. Mereka diserangan dengan bom atau dalam baku tembak. Sementara lebih 29 wartawan tewas dalam dua kecelakaan pesawat.
IFJ mengatakan dalam laporan tahunannya yang dirilis pada hari Jumat (30/12) mengatakan bahwa jumlah itu turun dari 112 pada tahun 2015.
Irak disebutkan masih sebagai negara dengan jumlah terbesar kasus pembunuhan awak media dengan 15 orang menjadi korban. Sementara di Afghanistan 13 wartawan tewas, dan di Meksiko 11 orang.
Data wartawan yang dibunuh selanjutnya adalah Yaman dengan delapan wartawan, Guatemala dan Suriah masing-masing enam wartawan, dan India serta Pakistan masing-masing lima wartawan.
"Setiap penurunan kekerasan terhadap jurnalis dan personil media bisa diterima, namun angka ini ... hanya meninggalkan sedikit ruang untuk kenyamanan dan memperkuat harapan untuk diakhirnya krisis keamanan di sektor media," kata Presiden IFJ, Philippe Leruth, dalam sebuah pernyataan. Tidak mungkin ada impunitas bagi kejahatan-kejahatan ini," katanya.
Dalam dua kecelakaan pesawat, 20 wartawan Brasil tewas di Kolombia dan sembilan staf media Rusia meninggal saat mereka menuju ke Suriah.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...