IHSG dan Rupiah Selasa Sore Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore kembali melanjutkan penguatan sebesar 46 poin menjadi Rp 11.364 dibanding sebelumnya Rp 11.410 per dolar AS.
"Fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung terus membaik masih menjadi faktor utama pendorong mata uang rupiah melanjutkan penguatan terhadap dolar AS," ujar Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa inflasi pada tahun ini akan cenderung menurun dibanding tahun lalu yang meningkat cukup tinggi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Di sisi lain, meski neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari 2014 lalu mencatat defisit namun pasar masih menanggapi positif kinerja ke depannya akan membaik," kata dia.
Menurut dia, pelaku pasar cukup optimis terhadap Pemerintah dan Bank Indonesia yang fokus untuk menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia. Pasar melihat beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan efektif untuk memperkecil defisit.
"Bank Indonesia terus berusaha melakukan pendalaman pasar dengan menerbitkan beberapa instrumen-instrumen baru untuk mendukung mata uang domestik," ucapnya.
Rully Arya Wisnubroto menambahkan penguatan rupiah juga didukung oleh dana asing masuk ke pasar keuangan domestik melalui saham dan surat utang pemerintah (obligasi).
"Inflow di saham sepanjang tahun ini mencapai sekitar Rp 10 triliun dan obligasi Rp 21 triliun," katanya.
Diharapkan, lanjut dia, dana asing yang masuk ke pasar itu memiliki orientasi jangka panjang dan bukan sekedar "dana panas" saja yang mudah keluar.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (11/3), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.384 dibanding sebelumnya (10/3) di posisi Rp 11.449 per dolar AS.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup menguat menembus tingkat 4.700 poin seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 26,97 poin atau 0,58 persen ke posisi 4.704,21. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga menguat 3,99 poin (0,51 persen) ke level 788,96.
"Apresiasi rupiah terhadap dolar AS mendorong IHSG BEI menembus level psikologis ke posisi 4.704 poin," ujar Analis Anugerah Sekurindo Indah Bertoni Rio di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, indeks BEI masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya seiring dengan sentimen domestik yang masih cukup positif.
Di sisi lain, lanjut dia, menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada Kamis (13/3) mendatang, pelaku pasar cenderung mengakumulasi saham.
Ia memproyeksikan bahwa IHSG BEI dapat bergerak di kisaran 4.680-4.728 poin pada Rabu (12/3). Pelaku pasar direkomendasikan untuk memperhatikan saham sektor perbankan, infrastruktur, dan properti.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 236.116 kali dengan volume mencapai 5,11 miliar lembar saham senilai Rp 5,67 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 188 saham, yang melemah 133 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 89 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng mengat 4,68 poin (0,02 persen) ke tingkat 22.269,61, indeks Nikkei naik 103,97 poin (0,69 persen) ke tingkat 15.224,11 dan Straits Times menguat 2,77 poin (0,09 persen) ke posisi 3.129,40. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...