Iklan
SATUHARAPAN.COM - Di tengah dunia yang makin marak oleh perang iklan, para pengikut Yesus perlu meneladani Sang Guru. Yesus menegaskan: ”Pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” (Yoh 10:25).
Iklan memang baik dan perlu agar lebih banyak orang memahami tindakan kita. Tetapi, yang paling penting bukanlah iklan itu sendiri. Bagaimanapun, iklan perlu ada kelanjutannya. Dan itu berarti karya! Karya itulah yang seharusnya membuktikan siapa sesungguhnya kita.
Itu jugalah yang dilakukan Tabita. Kita tidak pernah tahu identitasnya; apakah dia bersuami, berapa anaknya, atau berapa usianya? Tetapi, kita tahu apa yang dilakukannya. Lukas mencatat: ”Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.” (Kis. 9:36).
Ketika Lukas memperkenalkan Tabita, dia menyertakan dua kata kerja: ”berbuat” dan ”memberi”. Tindakan Tabita semasa hidup menjadi saksi nyata yang tertulis di hati orang yang pernah merasakan kebaikannya.
Tabita, kelihatannya berusaha bersikap dan bertindak sebagaimana Sang Guru. Dia melakukan apa yang dikatakannya. Dan apa yang pernah dilakukannya itu akhirnya menjadi saksi bagi diri-Nya.
Lukas juga mencatat, para janda mengerumuni Petrus sambil menangis dan menunjukkan kepadanya baju-baju dan jubah-jubah yang dijahitkan Tabita untuk mereka sewaktu masih hidup. Para janda itu merasa perlu memperlihatkan hasta karya Tabita. Karya Tabita menjadi saksi.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...