Iklim Pariwisata Kota Bandung Alami Penurunan Tahun 2019
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, menyebut sejumlah permasalahan di Kota Bandung, berdampak pada penurunan iklim bisnis pariwisata.
“Saya kira ini sudah terjadi selama satu tahun terakhir. Bisa dibilang ini masa senja, meski saya yakin suatu hari iklim pariwisata Bandung kembali ke kondisinya semula,” kata Herman di Bandung, Senin (9/12).
Menurutnya, ada beberapa masalah yang membuat sektor pariwisata di Kota Kembang terganggu. Di antaranya adalah kemacetan yang kerap terjadi, dan berkurangnya arus penerbangan di Bandara Husein, yang sebagian dialihkan ke Bandara Kertajati.
Dampak tersebut, menurutnya cukup terlihat dari okupansi kamar hotel yang menurun. Sedangkan mengenai kabar ibu kota pemerintahan Jawa Barat akan dipindahkan ke Patimban, menurutnya belum berpengaruh terhadap pariwisata.
Meski demikian, Herman mengaku yakin iklim pariwisata di Kota Bandung akan kembali seperti semula. Namun, hal tersebut menurutnya perlu ditunjang oleh dorongan kebijakan pemerintah yang baik terhadap semua sektor.
“Memang betul tahun ini ada pengaruhnya, tapi saya pikir tahun 2021 akan membaik selama kita (pengusaha dan pemerintah) membenahi bersama,” kata dia.
Senada dengan Herman, Wali Kota Bandung juga menyebut sektor pariwisata Kota Bandung mengalami penurunan sejak arus penerbangan Bandara Husein, sebagian dipindahkan ke Bandara Kertajati.
"Tahun lalu, sekitar 7,5 juta wisatawan masuk ke Kota Bandung. sejak penerbangan dipindahkan ke Kertajati, sekarang (wisatawan) menurun," kata Oded, Minggu (8/12). (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...