Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sabar Subekti 05:47 WIB | Sabtu, 28 September 2024

Ilmuwan Selandia Baru Menemukan Spsies Baru Ikan Hantu

Gambar selebaran yang dirilis oleh National Institute Of Water and Atmospheric Research Ltd (NIWA) pada 24 September 2024 ini menunjukkan spesies baru hiu hantu. Ilmuwan di Selandia Baru mengatakan mereka telah menemukan spesies baru hiu hantu yang berkeliaran di dasar Samudra Pasifik untuk memburu mangsa hingga kedalaman lebih dari satu mil. (Foto: via AFP)

WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM-Ilmuwan di Selandia Baru mengatakan pada Selasa (24/9) bahwa mereka telah menemukan spesies baru "hiu hantu", sejenis ikan yang berkeliaran di dasar Samudra Pasifik untuk memburu mangsa hingga kedalaman lebih dari satu mil.

Ikan hantu berhidung sempit Australasia ditemukan hidup di perairan dalam Australia dan Selandia Baru, menurut ilmuwan dari National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) yang berpusat di Wellington.

Spesimen tersebut ditemukan selama penelitian di Chatham Rise, sebuah wilayah di Pasifik yang membentang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) ke arah timur dekat Pulau Selatan, Selandia Baru.

Hiu hantu, atau chimaera, berkerabat dengan hiu dan pari, tetapi merupakan bagian dari kelompok ikan yang kerangkanya seluruhnya terbuat dari tulang rawan.

Disebut juga sebagai ikan hantu, hiu hantu memiliki mata hitam yang menakutkan dan kulit halus, berwarna cokelat muda, dan bebas sisik.

Mereka memakan krustasea di kedalaman hingga 2.600 meter (8.530 kaki) menggunakan mulut mereka yang khas seperti paruh.

“Hiu hantu seperti ini sebagian besar terbatas di dasar laut,” kata ilmuwan peneliti, Brit Finucci.

Finucci memberi spesies baru tersebut nama ilmiahnya “Harriotta avia” untuk mengenang neneknya.

“Habitat mereka membuat mereka sulit dipelajari dan dipantau, yang berarti kita tidak tahu banyak tentang biologi atau status ancaman mereka, tetapi hal itu membuat penemuan seperti ini menjadi lebih menarik.”

Ikan hantu sebelumnya dianggap sebagai bagian dari satu spesies yang tersebar secara global hingga para ilmuwan menemukan bahwa ikan ini berbeda secara genetik dan morfologi dari spesies sejenisnya. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home