Imam Kelompok Sektarian Pakistan Dibunuh dalam Baku Tembak
LAHORE, SATUHARAPAN.COM - Malik Ishaq, seorang imam kelompok sektarian yang dilarang di Pakistan, Lashkar-i-Jhangvi, tewas dalam baku tembak dengan polisi, hari Selasa (28/7) malam. Selain itu, kedua putranya, Usman dan Haq Nawaz, serta 11 orang lainnya juga tewas dalam baku tembak itu.
Menurut laporan media Pakistan, Dawn, setidaknya enam polisi terluka dalam insiden itu. Ishaq dan anak-anaknya ditangkap oleh Departemen Anti Terorisme (CTD) pekan lalu. Polisi menginterogasi mereka dan telah kemudian membawa mereka ke Shahwala di distrik Muzaffargarh, Punjab, untuk membantu polisi dalam menjinakkan senjata dan bahan peledak, kata sumber di CTD.
Tembak-menembak terjadi ketika militan menyerang pasukan keamanan dan mencoba untuk membebaskan Ishaq. Dia tewas dalam baku tembak itu, sumber keamanan mengatakan.
Seorang juru bicara CTD, Multan Said, mengatakan, Ishaq dan dua anaknya, serta Ghulam Rasool Shah dan dua tersangka lainnya dari Lashkar-i-Jhangvi, dibawa ke Muzaffargarh oleh CTD untuk membantu menjinannkan senjata dan bahan peledak.
Ketika partai polisi kembali, mereka diserang oleh 12 sampai 15 orang bersenjata yang berhasil membebaskan Ishaq, anak-anaknya, dan tersangka lain dan melarikan diri dengan sepeda motor.
Disebutkan polisi mengejar mereka dan terjadi baku tembak. Enam personil polisi menderita luka-luka, kata juru bicara itu. Ditambahkan, 14 militan, termasuk Malik Ishaq dan Ghulam Rasool Shah, dibunuh oleh penyerangnya sendiri.
Lashkar-i-Jhangvi dianggap sebagai kelompok teror dari kelompok Sunni yang paling ekstrim di Pakistan dan dituduh membunuh ratusan warga Syiah setelah kemunculannya pada awal 1990-an. Organisasi ini juga dikatakan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.
Organisasi ini drinyatakan terlarang lebih dari satu dekade lalu oleh mantan presiden Pervez Musharraf. Ishaq, yang merupakan pemimpin organisasi yang ditakuti, dan terlibat dalam puluhan kasus, sebagian besar kasus pembunuhan.
Dia ditangkap pada tahun 1997 dan terlibat dalam puluhan kasus. Dia dibebaskan dengan jaminan pada bulan Juli 2011 setelah menjalani hukuman penjara hampir 14 tahun.
Sejak pembebasannya, dia sering di dalam tahanan rumah karena khotbah-khotbahnya yang membakar ketegangan sektarian. Dia juga ditangkap pada tahun 2013 atas serangan sektarian mematikan yang menargetkan komunitas Hazara Syiah di Quetta. Serangan pertama terjadi pada 10 Januari 10 2013 membunuh 92 orang, dan serangan bom pada 16 Febebruari membunuh 89 orang. Serangan itu diklaim oleh Lashkar-i-Jhangvi.
Di balik jeruiji penjara, Ishaq juga mendalangi serangan terhadap tim kriket Sri Lanka di Lahore tahun 2009, yang melukai tujuh pemain dan asisten pelatih, dan menewaskan delapan warga Pakistan.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...