Imam Masjid London Pengkritik Bashar al-Assad Dibunuh
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Polisi memulai penyelidikan pembunuhan setelah seorang pria yang diyakini seorang pengkhotbah keturunan Suriah ditemukan dengan luka tembak di dalam mobil di barat laut London, Selasa (7/4).
Polisi Metropolitan belum secara resmi mengidentifikasi pria berusia 40-an tahun tersebut, namun ia telah disebut oleh pers lokal sebagai Imam Abdul Hadi Arwani. Keluarga pria telah diancam sebelumnya, menurut polisi.
Arwani sebelumnya adalah imam di Masjid An-Noor di Acton, London barat. Ia adalah seorang kritikus vokal atas Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Kru ambulans menelepon polisi sekitar pukul 11.15 pagi (pukul 18.15 WIB), setelah seorang pria ditemukan dengan luka tembakan senjata di dalam mobil Volkswagen Passat warna gelap, di Greenhill, persimpangan dengan The Paddocks, Wembley.
Ambulans udara dipanggil, namun ia dinyatakan meninggal di tempat kejadian lebih dari setengah jam kemudian, pada 11:48.
Pejabat kepolisian London sekarang akan mengatur pemeriksaan post mortem dalam kematian Arwani itu. Juru bicara kepolisian London mengatakan penyidik ââmempertahankan pikiran yang terbuka atas apa pemicu penembakan.
Imam Arwani berkhotbah secara teratur di Masjid An-Noor di Acton, London barat. Masjid itu menjadi tuan rumah putra pengkhotbah radikal Abu Hamza. Masjid itu, pada November 2013 lalu, juga menjadi lokasi melarikan diri tersangka teror Mohammed Ahmed Mohamed, yang mengenakan burqa.
Sumber-sumber kepolisian menyatakan kemungkinan bahwa perselisihan antarjemaah di masjid itu berubah menjadi kekerasan.
Kabar tentang kematiannya tersebar di media sosial tadi malam. Doa diunggah di Twitter.
“Mantan imam Masjid an-Noor di Acton, Sheikh Abdul Hadi Arwani telah ditemukan ditembak mati di mobilnya Semoga Allah mengampuninya dan menerimanya.”
Former Imam of Masjid an-Noor in acton,Sh. Abdul Hadi Arwani has been found shot dead in his car May Allah have mercy on him and accept him.
— UNIQBRUVA (@SirBakwasWala) April 7, 2015
Juru bicara Masjid An Noor mengatakan kepada BuzzFeed News bahwa mereka “terkejut” oleh insiden tersebut.
Mahmoud, mantan mahasiswa dari Arwani, mengatakan kepada BuzzFeed News bahwa ia “terkenal di kalangan komunitas Muslim di London Barat, tidak hanya untuk aktivitas mendukung Suriah, tetapi juga sebagai tokoh masyarakat.”
Ketika ditanya tentang tuduhan ia terlibat ekstremisme, Arwani mengatakan bahwa Arwani adalah “seorang pria yang moderat” dan “blak-blakan tentang ekstremisme, namun promotor demokrasi.”
Penyidik dari bagian Pembunuhan dan Kejahatan Umum Kepolisian Inggris, Scotland Yard, telah mengimbau bagi siapa saja yang mungkin telah melihat mobil Arwani di daerah Wembley pada Selasa pagi untuk menghubungi mereka. Seorang juru bicara mengatakan: “Pada tahap awal ini detektif mempertahankan pikiran terbuka mengenai berbagai kemungkinan motif.” (independent.co.uk)
Baca juga:
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...