Imam Masjid New York: Umat Islam Harus Terbuka dengan Perbedaan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Imam Masjid Jamaica New York Shamsi Ali yang sedang mengunjungi Kota Meksiko, menyempatkan bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama masyarakat muslim Indonesia yang ada di Meksiko.
Lebih dari 80 orang, termasuk diaspora Indonesia yang bermukim di Kota Meksiko dan sekitarnya hadir dalam kegiatan berbuka puasa bersama yang diadakan di KBRI setempat, demikian Pensosbud KBRI Meksiko Febby Fahrani melaporkan kepada Antara London, hari Kamis (23/6).
Duta Besar RI untuk Kota Meksiko, Yusra Khan, dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Imam Shamsi Ali diharapkan dapat memperluas pemahaman bersama akan keagungan Islam.
Siraman ilmu yang disampaikan Imam Shamsi Ali yang juga Ketua Mesjid Al-Hikmah Queens New York sambil menunggu waktu berbuka puasa semakin memperkuat semangat ukhuwah serta persatuan warga dan sesama umat beragama dan antarumat beragama, ujar Dubes Yusra.
Di hadapan masyarakat dan diaspora Indonesia, Imam Shamsi Ali mengajak seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia saling mengenal dan membangun kesepahaman antarumat beragama. "Saling memahami adalah kunci untuk saling mencintai hingga dapat hidup bersama berdampingan dan bekerja sama secara damai," ujar Imam Shami.
Ia juga menyampaikan umat Islam harus bekerja sama secara konstruktif dan terbuka dengan seluruh umat manusia, apapun agama dan keyakinannya, untuk membangun way of life berdasarkan nilai-nilai universal dan mendasar yang sama dalam setiap agama dan keyakinan, yakni perdamaian, kemanusiaan dan kebersamaan.
Imam Shamsi mengajak masyarakat untuk menunjukkan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Umat muslim perlu untuk memahami agama Islam dengan utuh agar dapat mengubah pandangan dunia Barat terhadap Islam dengan menunjukkan Islam yang ramah dan bersahabat.
Menurutnya, salah satu cara terbaik menunjukkan Islam adalah bersahabat yaitu dengan bersilaturahmi antara sesama umat muslim dan umat beragama dan membalut silaturahmi tersebut dengan akhlak yang baik (akhlakul karimah).
Saat adzan Maghrib, masyarakat dan diaspora Indonesia, serta beberapa orang Malaysia dan Meksiko, membaur dan menikmati sajian berbuka puasa yang disiapkan KBRI Kota Meksiko dan warga Indonesia setempat serta restoran Indonesia "Warung Makan".
Usai salat Maghrib, soto ayam, siomay dan berbagai masakan khas Indonesia lainnya disuguhkan untuk berbuka puasa. Kehangatan suasana silaturahmi mewarnai suasana berbuka puasa yang ditutup dengan doa bersama usai salat tarawih dipimpin Imam Said Louahabi, Ketua Pusat Studi dan Komunitas Islam di Meksiko.
Masyarakat Muslim di Meksiko tahun ini menjalani ibadah puasa pada musim panas ini selama kurang lebih 15 jam, mulai dari waktu imsyak pukul 05.30 hingga waktu berbuka pukul 20.30. Waktu puasa yang cukup lama ini tidak menyurutkan umat muslim di Meksiko yang berjumlah sekitar 3.760 orang di seluruh negara bagian Meksiko, dan sekitar 150 umat muslim Indonesia yang menetap di seluruh Meksiko tetap menjalankan ibadah puasa. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...