MUI: Turunnya Alquran Diperingati pada 17 Ramadan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menilai peringatan turunya Alquran biasanya diperingati pada 17 Ramadan. Berbagai acara digelar untuk memeriahkan malam nuzulul quran.
Menurut Ma’ruf peringatan Nuzulul quran sama halnya dengan perayaan hari besar Islam (PHBI) lainnya. Seperti Isra' Mi'raj atau maulud Nabi Muhammad SAW.
Namun, kata Ma’ruf, yang membedakan dengan acara-acara lainya adalah umat Islam diharapkan kembali pada sumber ajaran Islam, yaitu Alquran. Sebab, kitab suci tersebut, tidak hanya menjadi sumber bacaan yang mendapatkan pahala apabila dibaca, tapi juga sumber hukum atau pedoman hidup umat manusia.
“Kita selalu mengajak umat Islam kembali untuk berpikir, bertindak, bersikap mempedomani Alquran nur karim melalui ceramah atau pengajian-pengajian,” kata kia Ma'ruf di di aula lantai 4 Gedung MUI Jakarta Pusat, hari Selasa (21/6).
Sementara itu, Ustadz Tifatul Sembiring dari fraksi PKS mengatakan, Alquran adalah pedoman hidup agar kita selamat. Sebaliknya, jika menjauh dari ajaran-ajaran yang sudah digariskan dalam Alquran kita akan dihinakan Allah Azza wa Jalla
“Misalnyan godaan dunia, itu kan bisa melalaikan,” kata dia.
Ia juga berpesan agar momen Nuzulul quran menjadi titik awal untuk meluruskan kembali pada ajaran-ajaran Alquran dan Sunnah Nabi. Apalagi saat-saat seperti bulan Ramadhan seperti sekarang ini.
“Ramadan ini momen yang tepat untuk menganjurkan kembali baca Alquran,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...