Imelda Sesalkan Banyak Atlet Muda Tidak Mau Hidup Sederhana
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Imelda Wiguna, pebulu tangkis putri legendaris Indonesia menginginkan para atlet dari cabang apa pun juga yang masih berusia muda memiliki kedewasaan bersikap dalam mengelola keuangan.
“Siapa sih Mas yang nggak senang kalau menang pertandingan terima bonus miliaran rupiah, aku juga mau. Sekarang yang penting adalah atlet sudah cukup dewasa. Tapi ini “dewasa” tanda kutip lho, artinya dia sendiri bisa mengelola keuangan karena sebenarnya kesejahteraan seorang atlet bergantung kepada sikap atlet menyikapi hidup,” kata Imelda kepada satuharapan.com, hari Senin (7/9) di Gelanggang Olah Raga Bulu Tangkis Rudy Hartono, Ragunan, Jakarta.
Imelda memberi contoh dalam bulu tangkis saat ini para pemenang peringkat pertama hingga kedelapan di sebuah kejuaraan biasanya telah menerima hadiah bonus yang cukup banyak.
“Kalau usia si atlet masih muda tetapi belum dewasa untuk mengatur hidupnya, ini yang kita khawatirkan sehingga kalau si atlet malah membeli hal-hal yang tidak membuat si atlet fokus bertanding,” dia menambahkan.
Imelda memberi contoh pebulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon yang dilatih untuk hidup sederhana. “Dia (Ratchanok Intanon, red) nggak boleh punya mobil oleh klubnya, lho. Semua uang hadiahnya dikelola management, saya pinginnya begitu juga, tetapi uang ditabung," kata Imelda.
Imelda menjelaskan loyalitas dan dedikasi Ratchanok luar biasa, karena Ratchanok, menurut Imelda, tahu bagaimana membalas budi kepada klub.
"Sepengetahuan saya, dia rela menyisihkan hadiah untuk klub, tetapi dia masih ambil sisanya. Tidak boleh beli kendaraan makanya fokus, kalau bagus kita senang ya. Tetapi hal seperti Itu kan sangat tidak mudah diterapkan di sini (Indonesia)," kata Imelda.
Imelda berharap apabila pebulu tangkis muda terbiasa hidup sederhana dan tidak bergelimang harta maka diharapkan muncul atlet yang lebih pengertian dan memiliki sikap menghormati orang yang dituakan.
“Bisa memiliki sikap menghormati lawan, wasit, jadi bagus dilihatnya. Dan pemain yang lebih senior,” kata Imelda.
Pebulu tangkis putri yang pernah berkontribusi dengan meraih Piala Uber pada 1976 ini menyesalkan para atlet generasi muda saat ini apabila diberi contoh hidup sederhana seperti Ratchanok Intanon malah tidak memperhatikan.
“Mereka (atlet, red) kan pinter ngeles. Lah, anak itu kalau sekarang ngeles itu tandanya dia tidak dikasih pelajaran budi pekerti dari orang tuanya, ya dampaknya luas, eh maaf lho, Mas kok malah jadi ngomong budi pekerti,” Imelda menambahkan.
Imelda berharap para atlet yang masih berusia muda belajar lagi tentang budi pekerti di bangku sekolah.
“Jadi kalau Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo, red) lewat Pak Anies (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan,red) akan mensosialsiakan tentang budi pekerti itu saya setuju karena akan membentuk dan menguatkan karakter anak muda, motivasi seperti itu berdampak ke atletnya itu sendiri, karena dia akan menghormati semua orang,” Imelda mengakhiri pembicaraan.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...