IMF Desak UE Buka Pasar Tenaga Kerja untuk Pengungsi
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Gelombang pengungsi Timur Tengah akan mendorong pertumbuhan Eropa dalam jangka pendek, tapi dampak jangka panjangnya akan bergantung pada upaya untuk menyatukan mereka, kata IMF, pada hari Rabu (20/1).
Dalam studi terbaru yang disampaikan di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss pekan ini, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa pemerintah harus melakukan upaya keras agar para pengungsi mendapatkan pekerjaan, karena bisa mengurangi kemungkinan mereka menjadi beban bagi anggaran negara.
“Integrasi pasar tenaga kerja yang cepat bisa membuka peluang ekonomi yang potensial dari arus pengungsi,” menurut studi yang dilakukan IMF berjudul “The Refugee Surge in Europe: Economic Challenges.”
“Hal tersebut juga akan meminimalisir risiko pengucilan sosial bagi para pendatang baru dan memaksimalkan kontribusi mereka terhadap keuangan nasional dalam jangka yang lebih panjang.”
Laporan itu disampaikan saat pemerintahan di seluruh kawasan Eropa bergulat dengan dampak politik, sosial dan ekonomi dari kebijakan menerima sejumlah besar imigran yang melarikan diri dari konflik di Suriah dan negara lainnya.
Berfokus pada dampak ekonomi, studi IMF mengatakan bahwa ekonomi di negara-negara yang menerima para imigran akan tumbuh lebih besar pada tahap awal berkat belanja publik untuk menampung mereka.
Penerimaan imigran tersebut akan menambah 0,1 persentase poin pertumbuhan PDB tahun depan di Uni Eropa, namun angka tersebut bisa lebih besar lagi di negara-negara yang menerima imigran dalam jumlah lebih besar.
Namun, IMF mengatakan: “Dalam jangka panjang, dampak ekonomi akan bergantung pada kecepatan integrasi pengungsi ke pasar tenaga kerja."
Studi mereka juga mengakui kekhawatiran mendalam terkait kemungkinan imigran menghilangkan pekerjaan penduduk lokal, terutama ketika masa pengangguran tinggi.
Tapi, IMF mengatakan bahwa berdasarkan studi sebelumnya, dampak arus masuk imigran terhadap peluang kerja untuk penduduk pribumi tidak terlalu besar. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...