IMF Ingatkan Kemungkinan Gangguan Pasar Akibat Suku Bunga Rendah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Pasar keuangan menghadapi risiko lebih tinggi mengalami pengetatan likuiditas akibat dampak suku bunga yang rendah dalam periode yang lama, ungkap Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (29/09).
Dalam laporan satu semester tentang stabilitas keuangan global, IMF mengatakan bahwa pasar untuk ekuitas perdagangan, obligasi, mata uang dan instrumen lain pada umumnya tampak berjalan normal pada saat ini.
Namun, likuiditas tersebut - kemampuan pedagang untuk dengan mudah membeli atau menjual aset dalam jumlah besar - akan lebih “rawan untuk menguap” di tengah situasi saat ini, menyebabkan kerentanan dan melemahkan stabilitas keuangan.
“Bank sentral dan pengawas keuangan perlu dipersiapkan untuk menghadapi serangkaian gangguan terhadap likuiditas,” ujar ekonom IMF Gaston Gelos, salah satu penulis laporan baru tersebut.
“Tingkat likuiditas di pasar keuangan... belum menunjukkan penurunan jelas di sebagian besar jenis aset,” ungkap laporan itu.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa suku bunga yang rendah di sejumlah bank sentral terkemuka di AS, Eropa dan Jepang mendorong pengambilan risiko lebih besar.
Pada saat bersamaan, program stimulus pelonggaran kuantitatif bank sentral mendorong likuiditas, khususnya di pasar obligasi. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...