Nilai Tukar Rupiah Melemah 15 Poin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp 14.635 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.620 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal terutama mengenai waktu kenaikan suku bunga AS (the Fed) yang belum pasti," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu (30/9).
Ia menambahkan bahwa paket kebijakan ekonomi jilid II yang telah dikeluarkan pemerintah kemarin (29/9) juga diperkirakan belum terlalu direspon oleh pelaku pasar.
"Pasar masih menanti realisasi dari kebijakan pemerintah itu, diharapkan paket kebijakan jilid II itu direspon positif investor sehingga dapat menahan tekanan rupiah lebih dalam," kata dia.
Namun, ia meyakini bahwa dalam waktu dekat investor akan merespon positif kebijakan pemerintah itu sehingga potensi rupiah kembali menguat terbuka.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI) Ryan Kiryanto menambahkan bahwa salah satu kebijakan jilid II yang memberikan insentif pengurangan pajak bunga deposito kepada eksportir yang menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di perbankan Indonesia dapat membuat likuiditas dolar AS menjadi baik.
"Insentif DHE dalam bentuk keringan pajak akan membantu ketersediaan dolar AS di dalam negeri, sehingga likuiditas menjadi kuat dan juga dapat membantu cadangan devisa kembali bertambah, ujung-ujungnya berdampak pada stablisasi nilai tukar rupiah," kata Ryan.
Ke depan, ia mengharapkan pemerintah dapat memaparkan hasil implementasi dari paket kebijakan ekonomi jilid I dan II secara rutin agar diketahui publik sehingga pasar dapat memberikan evaluasi, masukan, kritik, dan saran.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (30/9) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp 14.657 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 14.728 per dolar AS. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...