IMF: Skotlandia Merdeka akan Ciptakan Ketidakpastian
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Dana Moneter Internasional pada Kamis (11/9) mengatakan bahwa pemungutan suara oleh warga Skotlandia untuk kemerdekaan atau memisahkan diri dari Inggris dapat meningkatkan banyak pertanyaan dan mengganggu pasar-pasar dalam jangka pendek.
Pemungutan suara dalam referendum pekan depan untuk pemisahan dari Inggris “akan meningkatkan sejumlah isu penting dan rumit yang akan harus dinegosiasikan,” kata juru bicara IMF, Bill Murray.
“Dampak langsung utama adalah mungkin ketidakpastian atas transisi ke kerangka kerja moneter, keuangan dan fiskal baru dan berbeda di Skotlandia,” katanya.
“Sementara ketidakpastian ini dapat menyebabkan reaksi pasar negatif dalam jangka pendek, dalam jangka panjang akan tergantung pada keputusan yang dibuat selama transisi, dan saya tidak ingin berspekulasi tentang hal ini.”
Jajak pendapat menunjukkan sebuah kejutan dengan pro-kemerdekaan Skotlandia memimpin menjelang pemilihan suara pada 18 September, sudah memicu kekhawatiran di pasar atas dampaknya pada ekonomi Inggris dan pound.
Pound telah jatuh tajam dalam beberapa pekan terakhir, karena pertanyaan mata uang apa yang akan digunakan Skotlandia independen dalam jangka panjang yang belum terselesaikan.
Wall Street Datar di Tengah Kekhawatiran Skotlandia dan Inflasi Lemah
Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah atau datar pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena kekhawatiran tentang referendum mengenai kemerdekaan Skotlandia dan data inflasi global yang lemah menekan sentimen.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 19,71 poin (0,12 persen) menjadi ditutup pada 17.049,00.
Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 1,76 poin (0,09 persen) menjadi berakhir pada 1.997,45, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 5,28 poin (0,12 persen) menjadi 4.591,81.
Prospek suara yang mendukung pemisahan diri Skotlandia dari Inggris telah mengirimkan kegelisahan melalui pasar Eropa.
Sementara itu, data Tiongkok menunjukkan inflasi melemah ke posisi terendah empat bulan 2,0 persen pada Agustus, sementara inflasi Jerman hanya berdiri di 0,8 persen, tingkat terendah sejak Februari 2010.
Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan investor mencari arah dalam pekan dengan data ekonomi AS tipis dan tanpa pendapatan perusahaan besar.
Ini adalah “modus menunggu dan melihat untuk di mana pijakan nyata pasar berikutnya akan terjadi,” kata dia.
Produsen pakaian yoga Lululemon Athletica melesat 13,9 persen lebih tinggi karena melaporkan pendapatan 33 sen per saham, di atas 29 sen yang diproyeksikan oleh para analis. Pendapatan 390,7 juta dolar AS melebihi perkiraan 376,800.000.
Jaringan supermarket Kroger naik 0,6 persen setelah meningkatkan perkiraan labanya untuk 2014 dari 3,19-3,27 dolar AS per saham menjadi 3,22-3,28 dolar AS per saham.
Eastman Chemical turun 1,1 persen setelah mengumumkan sebuah kesepakatan senilai 2,8 miliar dolar AS untuk mengakuisisi Taminco Corp, produsen alkylamines terbesar di dunia, yang digunakan dalam industri farmasi dan lainnya. Taminco, yang memiliki hak di bawah kesepakatan untuk mencari penawaran yang lebih baik selama 30 hari ke depan, melonjak 9,8 persen.
Pengecer elektronik RadioShack naik 9,6 persen menjadi 1,02 dolar AS karena memperingatkan kemungkinan kebangkrutan jika tidak dapat merestrukturisasi keuangannya setelah pembicaraan dengan kreditur dan pihak lainnya. Perusahaan melaporkan kerugian 137,4 juta dolar AS pada kuartal kedua, lebih besar dari 80,2 juta dolar AS pada tahun lalu.
Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS tetap stabil di 2,53 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,25 persen dari 3,27 persen pada Rabu. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...