Imigrasi Australia Mulai Wawancara Pengungsi Asal Suriah
YORDANIA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Australia mulai melakukan wawancara dengan pengungsi asal Suriah yang akan ditempatkan dalam beberapa bulan mendatang.
Departemen Imigrasi sudah meningkatkan staf mereka di Timur Tengah dengan harapan proses penempatkan 12.000 pengungsi ke Australia akan berlangsung cepat.
Menurut informasi yang diperoleh ABC, alasan pengungsi mendapat tekanan karena agama yang dianut akan menjadi salah satu alasan bagi pemilihan pengungsi, namun agama tertentu tidak akan mendapat perlakuan lebih khusus.
Direktur Regional di Departemen Imigrasi, John Moorhouse, mengatakan kepada ABC bahwa proses wawancara sudah dilangsungkan. "Prioritas akan diberikan kepada mereka yang paling menderita," katanya sebagaimana dikutip Australia Plus, hari Rabu (23/9).
Moorhouse, yang sekarang menjadi koordinator bagi kedatangan pengungsi terbesar ke Australia selama beberapa tahun terakhir ini mengatakan mereka akan bekerja sama erat dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk menemukan keluarga yang paling perlu ditampung.
"Seluruh 12.000 pengungsi ini harus sudah terdaftar di UNHCR," kata Moorhouse yang berbicara di Dubai.
Mayoritas pemilihan pengungsi ini akan berlangsung di Lebanon dan Yordania. Moorhouse menambahkan pengungsi Suriah yang memiliki sanak keluarga di Australia dan sudah mendaftar lewat program Kemanusiaan Khusus juga akan menjadi pertimbangan.
Seluruh pengungsi harus lolos tes keamanan dan tidak memiliki catatan kriminal. Mayoritas pengungsi akan berasal dari Suriah, namun beberapa keluarga dari Irak juga akan termasuk yang ditampung.
Pengungsi pertama diperkirakan akan tiba di Australia bulan Desember mendatang.
Pengungsi dengan alasan kemanusiaan yang akan diterima oleh Australia akan naik dari 13.750 orang menjadi 25.750 orang selama 18 bulan mendatang.
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...