Imigrasi Warga Yahudi ke Israel Naik 40 Persen
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM – Imigrasi warga keturunan Yahudi ke Israel melonjak lebih dari 40 persen tahun ini saja, tetapi mereka terutama datang dari Ukraina dan Rusia, bukan dari negara-negara Eropa Barat yang melarikan diri setelah serangan teroris di kantor redaksi Charlie Hebdo di Paris yang terjadi awal tahun ini.
The Guardian melaporkan, antara Januari hingga Maret 2015 tidak kurang dari 6.499 warga keturunan Yahudi tiba di Israel, sebagian besar dari Eropa. Namun, angka-angka sementara yang dikeluarkan oleh lembaga swadaya masyarakat, Jewish Agency for Israel, mengungkapkan satu-satunya peningkatan yang substansial atas imigrasi ini berasal dari Eropa Timur. Sementara peningkatan imigran dari Eropa Barat relatif stabil.
Sebanyak 1.971 imigran Yahudi itu berasal dari Ukraina dalam tiga bulan pertama tahun 2015, kenaikan 215 persen dari hanya 625 pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan jumlah imigran Yahudi dari Rusia meningkat hampir 50 persen menjadi 1.515.
Angka naturalisasi dari Prancis - yang pada 2014 menjadi sumber terbesar dari imigrasi Yahudi ke Israel untuk pertama kalinya dengan 7.000 orang Yahudi meninggalkan Prancis - naik 11 persen menjadi 1.413. Antisemitisme dipastikan ikut memainkan peran namun perlambatan ekonomi dan faktor sosial lainnya juga ikut mendorong.
Anshel Pfeffer, jurnalis yang menulis untuk surat kabar Israel, Haaretz, mengatakan "kenaikan ini sebenarnya sejalan dengan peningkatan secara bertahap imigrasi dari Prancis selama empat tahun terakhir" dan sebagian besar disebabkan kesulitan ekonomi.
Laporan-laporan beberapa tahun terakhir tentang meningkatnya antisemitisme di Eropa Barat dan maraknya serangan terhadap orang-orang Yahudi telah menyebabkan munculnya prediksi gelombang imigrasi besar-besaran ke Israel pada tahun 2015 -- khususnya imigran dari Prancis, menyusul pembunuhan empat orang Yahudi di supermarket Yahudi di Paris dua hari setelah pembunuhan wartawan Charlie Hebdo pada bulan Januari.
Pada saat itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta orang-orang Yahudi Eropa untuk berimigrasi ke Israel secara massal, mengatakan ia akan "menyambut mereka dengan tangan terbuka". Sekitar setengah juta orang Yahudi tinggal di Prancis, menjadikannya penduduk diaspora terbesar kedua setelah Amerika Serikat di negeri itu.
Selain dari Ukraina, Rusia dan Prancis, imigrasi warga keturunan Yahudi dari Inggris juga mengalami kenaikan 43 persen pada kuartal pertama tahun ini. Namun, jumlah nominalnya sebenarnya hanya 166. Di Inggris saat ini ada sekitar 300.000 orang Yahudi dan angka 166 bukan jumlah yang signifikan secara statistik.
Sementara itu imigrasi dari Amerika Utara mengalami penurunan sebesar 7 persen, dengan hanya 478 pendatang baru dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...