Indef: Jokowi Figur Populis Minus ideologi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ahmad Erani Yustika dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai figur populis minus ideologi. Pernyataan itu disampaikannya dalam ‘Seminar Hasil Studi Partai Politik, Pemilihan Umum, Ketimpangan Sosial, dan Ekonomi di Indonesia’ di Jakarta pada Kamis (27/3).
Jokowi disebut Ahmad Erani Yustika sebagia figur populis tapi minus ideologi karena tidak melakukan banyak hal besar secara ideologis seperti yang ada dalam roh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Sampai hari ini saya melihat dia figur populis minus ideologi. Kalau dia menjelaskan apa yang dia ingin bangun, saya bisa komentar. Tetapi sejauh yang saya lihat dengan yang dikerjakan di Jakarta itu adalah populisme minus ideologi,” katanya.
Dia menilai Jokowi bisa melakukan banyak hal besar jika mempunyai ideologi seperti yang ada dalam roh PDIP. “Tetapi dia hanya mlipir di pinggiran-pinggiran. Tidak menyentuh pada akar persoalan," ia menambahkan.
Ahmad Erani Yustika menambahkan Jokowi tidak memahami persoalan ketimpangan di Jakarta.
“Bayangkan Pemerintah DKI mau membebaskan lahan 3 ribu hektare saja di dekat Cengkareng susahnya minta ampun. Tetapi ada pengembang di Jakarta yang punya tanah 6 ribu hektar. Ada tidak yang pernah bicara seperti itu? Jokowi sampai hari ini belum menyasar itu di Jakarta,” kata dia
”Mungkin waktunya yang singkat berkah buat dia. Karena waktunya yang singkat membuatnya tidak akan pernah dikenang sebagai gubernur yang gagal kalau dia jadi Presiden nanti. Mudah-mudahan nanti dia mengungkapkan ideologinya, platform, pemikirannya, sehingga saya bisa merevisi yang saya sampaikan,” harap dia.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...