Indeks Saham di Wall Street Turun karena Aksi Ambil Untung
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street mengambil istirahat dari “bull market” (pasar bergairah) 2013, berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi, 3/12), ketika beberapa analis mengutip aksi ambil untung dan spekulasi kebijakan moneter ketat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 77,64 poin atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 16.008,77.
Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 4,91 poin atau 0,27 persen menjadi berakhir di 1.800,90, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 14,63 poin atau 0,36 persen menjadi 4.045,26.
Bill Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates, mengatakan investor mungkin telah meningkatkan ekspektasi mereka tentang kapan The Fed bisa menarik kembali program stimulusnya sehubungan dengan angka kuat aktivitas manufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) pada November.
Data penting lainnya akan datang akhir pekan ini, ia menambahkan.
Indeks pembelian manajer (PMI) ISM untuk November naik menjadi 57,3 dari 56,4 pada bulan sebelumnya, dibandingkan terhadap ekspektasi sedikit penurunan.
“Saya pikir ada kegelisahan pengurangan stimulus muncul lagi karena angka ISM lebih baik dari yang diharapkan,” kata Lynch.
Kinerja saham ritel mulai berlari, dengan para analis mencoba untuk menaksir pencetak kenaikan dan pencetak penurunan pasca-peluncuran musim belanja liburan penting “Black Friday”.
Di antara pencetak kenaikan adalah Gap bertambah 1,5 persen dan Lululemon Athletica naik 2,4 persen. Penurunan dicatat oleh Target yang merosot 1,9 persen, Urban Outfitters jatuh 3,5 persen dan Macy melemah 1,5 persen. Sementara raksasa peritel Wal-Mart naik 0,1 persen.
EBay naik 1,6 persen setelah membukukan penjualan daring (online) yang kuat selama akhir pekan “Black Friday”. Topeka Capital Markets mengatakan vendor penjualan secara online itu naik 31 persen melalui tiga hari pertama dari lima hari penting musim belanja, “sebuah arti positif untuk saham”.
Pemasok industri dan peralatan 3M, komponen Dow, turun 4,4 persen setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat sahamnya, mengatakan ia memiliki penilaian tinggi dibandingkan dengan rekan-rekannya.
Dow Chemical naik 2,4 persen setelah mengumumkan rencana untuk “mengukir” sebuah segmen besar dari bisnis klorinnya yang bermargin rendah. Bisnis, yang mencatat pendapatan lima miliar dolar AS per tahun, bisa divestasi atau direorganisasi menjadi usaha patungan.
Raksasa otomotif AS General Motors melonjak 1,0 persen karena spekulasi kuat penjualan pada November. Produsen mobil ini akan merilis laporan bulanan mereka pada Selasa waktu setempat.
Harga obligasi menurun. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik menjadi 2,80 persen dari 2,74 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,86 persen dari 3,81 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP/Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...