Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 11:44 WIB | Selasa, 03 Desember 2013

Ukraina Bahas Kembali Perjanjian dengan Uni Eropa

Demonstrasi di Kiev, Ukraina, akhir pekan lalu sebagai protes atas penundaan perjanjian perdagangan Ukraina dan Uni Eropa. (Foto; dari ria.ru)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - presiden Ukraina dan Komisi Eropa hari Senin (2/12) menyepakati melanjutkan pembicaraan perjanjian perdagangan bebas yang oleh Ukraina ditunda.

"Komisi Eropa siap untuk membahas aspek implementasi tentang perjanjian yang sudah ditandatangani, tapi tidak untuk membuka negosiasi apapun," kata pernyataan Komisi Eropa.

Penundaan kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa telah menimbulkan kemarahan pada warga Ukraina dan mereka menggelar unjuk rasa akhir pekan lalu, di mana polisi menggunakan kekerasan untuk membubarkannya.

Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, menelepon Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, dan meminta untuk menerima delegasi Ukraina untuk membahas perjanjian kawasan perdagangan bebas secara mendalam dan komprehensif, kata pernyataan itu.

Barroso menegaskan bahwa delegasi akan diterima pada tingkat yang tepat.  Jadwal dan tingkat kepemimpinan pembicaraan seperti itu harus diatur melalui saluran diplomatik.

Yanukovych dalam pembicaraan itu secara eksplisit menegaskan niat untuk menyelidiki penggunaan kekerasan oleh polisi Ukraina selama aksi unjuk rasa. Dia mengakui tindakan terhadap demonstran terlalu keras. "Aparat penegak hukum bereaksi berlebihan pada Jumat malam..., “ kata dia.

Tanda-tanda Kudeta

Perdana Menteri Ukraina, Mykola Azarov, pemerintaj siap melakukan pembicaraan dengan pengunjuk rasa, seperti yang diusulkan oleh pembicara parlemen. Namun dia juga melihat tanda-tanda kudeta yang direncanakan yang akan menentukan kepemimpinan negara itu.

"Kita tahu bahwa rencana untuk mengambil alih parlemen dengan kekuatan sedang disiapkan," kata dia.

Ukraina mengejutkan para pemimpin Uni Eropa bulan lalu dengan mengumumkan menangguhkan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dan asosiasi dengan Uni Eropa. Selama berbulan-bulan Rusia memperingatkan tetangganya itu  untuk tidak menandatanganinya. Pengumuman itu memicu gelombang protes di seluruh Ukraina.

Reaksi Putin

Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari Senin menanggapi demonstrasi itu  tidak boleh digambarkan sebagai revolusi. Dia membantah bahwa demonstrasi massa  berhubungan dengan keputusan Ukraina  menarik kembali serangkaian kesepakatan penting bagi integrasi ekonomi yang lebih erat dengan Uni Eropa.

Putin lebih menyalahkan oposisi Ukraina yang bertindak dengan mengacaukan aturan yang sah.  Namun aksi demonstrasi itu muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap para pejabat Kremlin bahwa Ukraina berbalik dari perjanjian dengan Uni Eropa atas  saran, bahkan tekanan Rusia. (ria.ru)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home