India Ajukan Diri Tuan Rumah Pertemuan BRICS 2016
UFA, RUSIA, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengusulkan tahun depan India bersedia menjadi tuan rumah pertemuan antar negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) tahun depan.
“Saya akan mengusulkan konferensi perdagangan tahunan BRICS yang akan diselenggarakan tahun depan di India, kami akan senang menjadi tuan rumah,” kata PM India dalam sambutannya pada pertemuan dewan bisnis Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ketujuh, Kamis (9/7) seperti tertuang indiatimes.com.
Modi mengatakan bahwa kerja sama ekonomi lima negara yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan ini sangat penting dan akan memberikan dorongan di industri manufaktur.
Modi berbicara dalam bahasa Hindi dan menekankan lima negara harus menciptakan sinergi dalam melihat keuntungan masing-masing.
Ia mengatakan, kerja sama juga akan memberikan dorongan untuk pengembangan keterampilan. Dia mengatakan BRICS New Development Bank telah menjadi kenyataan.
Ia mengusulkan kolaborasi antar negara BRICS dan mengatakan suntikan dana awal 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) membantu menenangkan ekonomi.
Dia mengatakan akan ada pengaturan antara negara BRICS dalam meningkatkan perdagangan.
Penduduk lima negara BRICS mewakili hampir tiga miliar orang di muka bumi, atau sekitar 40 persen dari populasi dunia dan memiliki PDB gabungan sejumlah 16,039 triliun dolar AS, atau 20 persen dari produk bruto dunia.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS diselenggarakan di Ufa, Rusia mulai dari Rabu (8/7) sampai dengan Sabtu (11/7). KTT ini memformalkan modal dasar 100 miliar dolar AS untuk berdirinya Bank Pembangunan Baru BRICS.
Selain menghadiri KTT BRICS, Narendra Modi merencanakan perjalanan ke lima negara Asia Tengah pada Juli 2015, untuk membicarakan sumber daya alam yang besar termasuk hidrokarbon dan uranium. Modi berencana mengunjungi Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan dan Tajikistan.
India mungkin akan diberi keanggotaan dalam kelompok regional SOC (Shangai Organisation Committee) setelah bertahun-tahun mengajukan permintaan kenaikan status dari peninjau.
Menurut sumber diplomatik, perjalanan Modi ke Asia Tengah juga untuk memperluas kehadiran India di pangsa pasar pinggiran Tiongkok.
Beijing telah membuat terobosan besar di wilayahnya yakni dengan infrastruktur super megah yakni meletakkan pipa untuk memanfaatkan hidrokarbon dan membangun jaringan jalan kereta api yang menghubungkan Eropa melalui Asia Tengah.
Dalam catatan sejarah India, ada beberapa mantan PM yang pernah melakukan perjalanan ke negara-negara Asia Tengah bekas sempalan Uni Soviet.
Mantan PM Narsimha Rao pernah mengunjungi empat dari lima negara Asia Tengah segera setelah pembubaran Uni Soviet. Manmohan Singh pernah membuat dua perjalanan terpisah ke Uzbekistan dan Kazakhstan selama masa dekade-panjang sebagai PM.
Kemudian mantan PM India lainnya, Atal Bihari Vajpayee juga pernah mengunjungi Almaty, Kazakhstan. (timesofindia.com).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...