India Hukum Gantung Empat Pelaku Pembunuhan dan Perkosaan
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Empat pria dijatuhi hukuman mati terkait geng pemerkosaan yang mengerikan dan pembunuhan seorang perempuan di bus di New Delhi pada tahun 2012. Keduanya digantung pada hari Jumat (20/3).
Pemerkosaan dan pembunuhan itu mengungkapkan masalah kekerasan seksual terhadap perempuan di India, dan mendorong orang-orang India yang ketakutan menuntut keadilan.
Orang-orang itu digantung di Penjara Tihar di New Delhi, menurut laporan Press Trust of India, mengutip otoritas penjara.
Korban kejahatan itu adalah seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun. Dia dalam perjalanan pulang dengan seorang teman pria dari sebuah bioskop ketika enam pria menipunya masuk ke dalam bus pribadi. Tanpa ada orang lain yang melihat, mereka memukuli temannya dan berulang kali memperkosa perempuan itu.
Mereka menusukkan batang logam, menyebabkan luka dalam yang fatal. Mereka membuang kedua korban di pinggir jalan, dan perempuan itu meninggal dua pekan kemudian.
Kasus ini menarik perhatian internasional dan mendorong anggota parlemen India untuk memperketat hukuman atas pemerkosaan, bagian dari gelombang perubahan saat India menghadapi perlakuan yang mengerikan terhadap perempuan.
Pengadilan Jalur Cepat
Menghadapi protes publik dan tekanan politik setelah serangan itu, pemerintah mereformasi beberapa undang-undang tentang kekerasan seksual dan membentuk pengadilan jalur cepat untuk menangani persidangan pemerkosaan yang sebelumnya bisa bertahan lebih dari satu dekade.
Asha Devi, ibu dari korban, mengucapkan terima kasih kepada pengadilan dan pemerintah setelah para terpidana dihukum gantung. "Hari ini, kami mendapat keadilan dan hari ini didedikasikan untuk para putri di negara ini," katanya kepada wartawan. "Aku tidak bisa melindunginya tetapi aku bisa berjuang untuknya."
Devi mengatakan bahwa dia berharap pengadilan di India akan mengakhiri penundaan kasus perkosaan dan menghukum para terpidana dalam waktu satu tahun.
Ratusan polisi dikerahkan di luar penjara untuk mengendalikan kerumunan yang menunggu untuk merayakan eksekusi. Lusinan aktivis dan rakyat jelata memegang spanduk di luar tempat penjara. Kerumunan meneriakkan slogan-slogan seperti “Keadilan bagi perempuan” yang mendukung hukuman gantung. Mereka bersorak, bertepuk tangan dan meniup peluit.
Para penyerang telah diadili secara relatif cepat dalam sistem peradilan India yang biasanya bergerak lambat. Empat terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2013, dan pengadilan tinggi India menguatkan keputusan pada tahun 2017.
Tersangka lain telah menggantung diri di penjara sebelum persidangan dimulai, meskipun keluarganya bersikeras menyatakan dia dibunuh. Keeman penyerang adalah orang di bawah umur pada saat serangan itu, dan menjalani tiga tahun dalam tahanan remaja.
Eksekusi dilakukan itu, memperbarui perhatian pada dua serangan baru-baru ini yang terkait masalah kekerasan seksual di India. (PTI/AP)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...