Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:36 WIB | Rabu, 27 November 2024

India Sita 5,5 Ton Sabu dari Myanmar Dalam Penggrebegan Narkoba Terbesar

Kapal penangkap ikan dari Myanmar yang membawa 5,5 ton Sabu. (Foto: Ist)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Penjaga pantai India mengatakan pada hari Selasa (26/11) bahwa mereka telah menyita narkoba ilegal terbesar mereka ketika mereka menghentikan sebuah kapal penangkap ikan yang menyelundupkan 5,5 ton metamfetamin (sabu) dari Myanmar yang dilanda perang.

Patroli udara pengintai Penjaga Pantai India (ICG) melihat sebuah kapal penangkap ikan kecil di Laut Andaman—yang terletak di antara India dan Myanmar yang bermasalah—“beroperasi dengan cara yang mencurigakan.”

Sebuah kapal penjaga pantai dikirim, dengan petugas menaiki kapal pada dini hari Minggu (24/11) ketika kapal penangkap ikan dengan awak enam warga negara Myanmar memasuki perairan teritorial India, pernyataan penjaga pantai menambahkan.

“Tim penyelundup menemukan sekitar 5.500 kilogram narkoba terlarang metamfetamin,” tulisnya. “Penyitaan tersebut merupakan penangkapan narkoba terbesar yang pernah dilakukan ICG, yang menyoroti komitmennya untuk menjaga wilayah perairan India.”

Kapal tersebut kemudian dibawa ke pangkalan angkatan laut India.

Myanmar dilanda kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada tahun 2021 dan melancarkan tindakan keras yang memicu pemberontakan bersenjata. Negara bagian Shan di Myanmar merupakan sumber utama narkoba sintetis, yang sebagian besar diproduksi di laboratorium ilegal yang tersembunyi di wilayah hutan lebat yang dikuasai kelompok bersenjata di dekat perbatasan Thailand.

Produsen narkoba semakin beralih ke penyelundupan melalui kapal untuk menghindari patroli yang lebih ketat di jalur darat melalui Tiongkok dan Thailand.

Menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), sebanyak 190 ton metamfetamin disita di Asia Timur dan Tenggara pada tahun 2023.

Penyitaan yang dilakukan oleh India dapat dijual seharga jutaan dolar di jalanan. Namun, para ahli PBB mengatakan produksi massal berarti harga grosir metamfetamin serendah 400 dolar per kilogram di daerah produksi. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home