Indonesia Bertambah Profesor Geomorfologi Kebencanaan
YOGYAKARTA, SATUHARPAN.COM – “Geomorfologi kebencanaan dapat membantu pemecahan masalah kebencanaan, dan berkontribusi pada manajemen kebencanaan di Indonesia,” kata Prof. Dr. rer nat. Muh. Aris Marfai pada pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar di Fakultas Geografi UGM, Kamis (22/5).
Pria 38 tahun ini menambah ahli geomorfologi kebencanaan di Indonesia yang cukup langka. Sebelumnya ada Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M.Sc, Ketua Pusat Studi Bencana UGM. Geomorfologi kebencanaan menjadi penting karena berperan besar dalam identifikasi wilayah rawan bencana alam.
Geomorfologi Kebencanaan mempelajari pentingnya proses geomorfologi yang terjadi pada suatu bentuk lahan. Bencana alam adalah bagian dari proses geomorfologi yang menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Geomorfologi yang mengkaji permukaan bumi dengan tekanan pada asal mula bentuk lahan dan proses-proses geomorfologi yang telah menyebabkan perubahan pada bentuk lahan dari waktu ke waktu berperan besar dalam kajian bencana alam.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Peranan Geomorfologi Kebencanaan dalam Pengelolaan Wilayah Kepesisiran di Indonesia”, Prof. Aris mengungkapkan bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki daerah pesisir yang berpotensi besar.
Namun demikian ancaman bencana di kawasan kepesisiran juga besar, sehingga perencanaan pengelolaan wilayah kepesisiran secara terpadu, termasuk di dalamnya mempertimbangkan aspek kebencanaan, mutlak dilakukan.
Wakil Dekan Geografi Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama ini menambahkan bahwa pendekatan geomorfologi bencana dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengelolaan wilayah kepesisiran secara terpadu.
Upacara pengukuhan berlangsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sedangkan, pengangkatan sebagai guru besar disampaikan melalui Petikan Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No. 127948/A4.3/KP/2013, berlaku sejak 31 Oktober 2013.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...