Indonesia dan Rusia Akan Gelar Latihan Gabungan Angkatan Laut
Ini latihan gabungan angkatan laut pertama antara Indonesia dan Rusia.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Indonesia dan Rusia akan menggelar latihan gabungan angkatan laut pertama mereka bulan depan, kata TNI Angkatan Laut Jakarta pada hari Selasa (29/10), saat pemimpin baru negara kepulauan Asia Tenggara itu berupaya meningkatkan hubungan dengan Moskow.
Ekonomi terbesar di kawasan itu mempertahankan kebijakan luar negeri yang netral, menolak memihak dalam konflik Ukraina atau dalam persaingan kekuatan besar antara Washington dan Beijing.
Namun, Presiden Indonesia yang baru dilantik, Prabowo Subianto, telah berjanji untuk bersikap lebih berani di panggung dunia dan pada bulan Juli mengunjungi Moskow untuk berunding dengan Vladimir Putin.
Angkatan Laut Indonesia mengatakan latihan itu akan berlangsung dari 4 hingga 8 November di Laut Jawa dekat pangkalan angkatan laut di Surabaya.
“(Ini) adalah latihan bilateral bersejarah antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia,” kata Angkatan Laut dalam pernyataan itu. Rusia akan mengirim tiga kapal perang kelas korvet, satu kapal tanker sedang, satu helikopter militer, dan satu kapal tunda, katanya.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, mengonfirmasi latihan itu dan mengatakan latihan itu tidak ditujukan pada kekuatan saingan mana pun. “Ini... hanya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi kedua armada kita,” katanya dalam jumpa pers hari Senin.
Indonesia telah berulang kali menyerukan resolusi damai atas invasi Rusia selama bertahun-tahun ke Ukraina.
Mantan presiden Joko Widodo menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kiev dan Moskow sejak pecahnya perang pada Februari 2022.
Kiev mencemooh Prabowo pada Juni 2023 ketika ia menjadi menteri pertahanan Indonesia atas apa yang disebutnya sebagai proposal perdamaian “aneh” yang ia buat di KTT pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura. Rencananya termasuk zona demiliterisasi dan referendum di wilayah sengketa di Ukraina timur.
Indonesia pekan lalu juga memulai proses menjadi anggota blok BRICS yang dipimpin oleh Rusia, Brasil, India, China, dan Afrika Selatan, menteri luar negeri yang baru diangkat, Sugiono, mengatakan pada pertemuan puncak BRICS Plus di kota Kazan, Rusia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...